Rumah sederhana, di tengah desa.
Tungku kayu berdiri, sepi dan tahu
Menyaksikan waktu berlalu perlahan
Dalam senyap, cerita-cerita terpahat.
Kayu-kayu itu, usang namun setia
Merangkai kisah zaman yang telah pergi
Mereka tahu rahasia sepanjang masa
Di dalam dinding-dinding, bisikan-bisikan tersembunyi.
Api yang berkobar, dansa di tungku kayu
Memanggang impian, menghangatkan rasa
Resapkan harap, sejukkan nestapa
Dapur di belakang rumah, saksi bisu kehidupan yang lalu.
Di sini ibu dulu memasak, lelah namun penuh cinta
Rintik hujan dan sinar matahari turut menyaksikan
Aroma masakan mengusir sepi, membelai jiwa
Rasanya masih mengendap, meski waktu telah berlalu.
Namun sekarang, kayu-kayu itu berdiam diri
Tak lagi terbakar nyala api dan cerita
Dapur kayu di belakang rumah
Menjadi lambang kenangan yang tetap tersimpan.