Di bawah cahaya rembulan gemintang
Hubungan kita berkembang seperti angin malam
Kisah yang terjalin dalam simpul takdir
Betah dalam pelukan, meski takdir kadang tak pasti.
Kau dan aku, dua hati yang berpadu
Seperti kata-kata dalam bait-bait puisi
Makna tersembunyi di balik senyuman
Kita betah karena masih butuh satu sama lain.
Kisah ini terukir dalam waktu
Seperti goresan pena pada kertas putih
Kita menyatu dalam irama takdir
Betah dalam kebersamaan, walau badai mengancam.
Kau adalah bait pertama, aku adalah bait kedua
Bersama menciptakan rima yang abadi
Dalam relung hati, terhiasi perasaan tulus
Kita betah karena masih butuh untuk saling mengisi.
Bukan hanya cinta, tapi juga pengertian
Kita saling melengkapi dalam setiap langkah
Seperti puisi modern yang mengalir bebas,
Betah dalam ruang waktu, mengukir cerita abadi.
Mungkin ada saat-saat getir yang menghampiri
Namun kita tetap teguh memegang tangan
Sebab dalam hubungan ini terdapat arti
Kita betah karena masih butuh untuk terus bersama.
Di ujung cerita, takdir akan tersenyum
Melihat perjalanan kita penuh makna
Seperti puisi-puisi indah nan dalam
Kita betah karena masih butuh untuk selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H