Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Memeluk lara, Merangkul Asa

Diperbarui: 25 Agustus 2023   03:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pin.it/4POAxCa

Hujan turun dalam bisikan diam
Menyentuh bumi dengan lembutnya
Seperti lara yang datang menghampiri
Mengajak rasa dalam diam bersahaja.

Tetes demi tetes, seperti kata-kata
Merangkai cerita di tanah basah
Lara merangkul erat jiwa yang letih
Mengajak untuk mengerti dan memahami.

Dalam riak-riak genangan yang terbentuk
Terpancar kilauan harapan yang terus mengalir
Bagai air yang mengalirkan duka
Hingga menjadi lautan asa yang tak terhingga.

Hujan mengingatkan akan perjalanan
Bahwa tiap tetes adalah bagian hidup
Begitu pula lara yang datang silih berganti
Mengajarkan kesabaran dalam terus berjalan.

Memeluk lara bukanlah tanda kelemahan
Tapi keberanian menghadapi realita
Sambil merangkul erat benang-benang asa
Seperti akar yang teguh mencari sinar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline