Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Teruntuk yang Diuntuk

Diperbarui: 24 Agustus 2023   04:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest/Flickr

Di kala senja merangkak pergi
Bayanganmu tetap menghiasi pikiran
Namun sebatas bayang belaka
Engkau telah pergi tanpa berbekas.

Teruntuk yang diuntuk, kata-kata terpatri
Seperti angin yang lembut menyentuh kulit
Namun takdir memisahkan jalur kita
Seakan alam ini pun turut merintih.

Dalam senyap, aku merenung sendiri
Mengurai makna di balik setiap tanda tanya
Cinta yang tumbuh, kini layu dan sirna
Seperti bunga yang tak mampu bertahan.

Hingga suatu hari, mungkin nanti
Kita kan bertemu di tengah waktu yang terlipat
Makna yang hilang, mungkin kan ditemukan
Dibalik masa yang telah terlewat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline