Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Sepeda Butut

Diperbarui: 31 Juli 2023   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pin.it/1EVWbrn

Depan rumah pak tua, sebuah sepeda berdiri,
Butut dan lusuh, usianya telah bertambah.
Rodanya tergores, catnya pun pudar,
Namun seiring waktu, ia tetap tegar.

Setiap pagi, tuk melaju perlahan,
Mengantarkan pemiliknya mencari nafkah.
Ditengah kota yang sibuk,
Sepeda butut tetap bersemangat hidup.

Terkadang tersandung lubang di jalanan,
Namun tak gentar, tak goyahkan langkahnya.
Beban berat terasa di pundaknya,
Namun ia terus maju, tak pernah menyerah.

Di bawah terik matahari yang membara,
Di tengah guyuran hujan yang deras,
Sepeda butut tak kenal lelah,
Meniti setiap lorong, setiap jalan.

Tak seindah sepeda-sepeda mewah yang ada,
Namun hatinya penuh kasih dan pengabdian.
Tak selalu mengejar kecepatan,
Namun selalu tetap dalam kesetiaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline