Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Senja di Pelupuk Mata

Diperbarui: 29 Juli 2023   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pin.it/76o65k1

Senja di pelupuk mata terasa hangat,Cahaya perlahan redup, senyum pun bergelayut.Dalam detik-demi-detik, hati merenung,
Jejak waktu berhenti, di saat itu terdiam.

Warna langit berubah, dari biru ke oranye,
Seperti perasaan yang mengalun dalam rasa.
Riak-riak air mata, berbisik lirih,
Mengenang masa lalu yang kini jadi sepi.

Dalam senja yang merona, kau dan aku berdua,
Momen indah terukir, di setiap tatapan wajah.
Namun takdir berkata, harus kita lepas,
Seperti senja perlahan, meredup tak tersisa.

Kita berjalan sendiri, menyusuri jalan,
Meski hati resah, berharap bertemu lagi.
Senja di pelupuk mata, abadi terukir,
Cinta yang tak pernah pudar, selamanya di sini.

Hingga akhir hayat, senyummu terpahat,
Dalam kenangan indah, senja di pelupuk mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline