Di angkasa biru, satu cahaya mengilau, Seperti bintang jingga, menyinari dunia ini.Itulah secercah harapan, di balik awan kelam, Menerangi jiwa yang terhimpit duka dan caci.
Dalam remang malam, gelap gulita meraja, Secercah harapan, bagai fajar yang menjelma. Menyapa hati yang resah, pilu tak terkira, Mengajak berjalan, menembus batas waktu.
Kala langit mendung, dan hati penuh ragu, Secercah harapan, tetap berbinar dalam jiwa. Menyemai keyakinan, takkan pernah padam, Mengubah malam gulita, menjadi siang nan cerah.
Dalam kesendirian, saat langit senja beranjak, Secercah harapan, membawa impian merebak. Menggenggam erat, membara dalam relung hati, Menerangi langkah, menuju pelangi cinta.
Tak perduli bagaimana badai menerjang, Secercah harapan, tak akan pernah lenyap. Menyala abadi, membimbing langkah penuh tanya, Menghadirkan arti, dalam setiap detak nafas.
Oh, secercah harapan, engkau takkan pernah pudar, Mengalir dalam darah, menari dalam mimpi. Hiasi dunia ini, dengan pesona terindah,Bawa kami meraih, hidup yang berarti.
Dalam setiap hembusan nafas, kita bertemu, Secercah harapan, abadi dalam kalbu. Menyatukan jiwa, dalam cinta dan perdamaian, Oh, secercah harapan, tetaplah bersinar selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H