Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Ambyar

Diperbarui: 29 Juli 2023   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pin.it/5DOerWM

Di keheningan malam gelap gulitaHatiku teriris-iris pilu dan pilu
Cinta yang pergi, berlalu bagaikan angin
Menghempaskan harapan yang kian pudar

Aku merenung di rerumputan sepi
Memandang langit yang kian menghitam
Kenangan manis menghantuiku tiada henti
Sungguh, ini adalah kisah ambyar yang pilu

Dulu kita berdua berjanji sehidup semati
Namun takdir memisahkan jalani cerita
Hati ini hancur, remuk oleh cinta yang terluka
Seperti bunga layu di tepi jurang

Setiap langkahku terasa tak bermakna
Seakan hidupku hampa tanpa dirimu
Kenangan indah selalu datang menghantui
Tak kuasa melawan, aku luluh dalam ambyar

Bercerai cintamu bagaikan sengatan pedih
Menyisakan luka di hati yang terluka
Aku terpuruk dalam kesepian sepi
Mencari arti cinta yang kini menghilang

Hancur hatiku, teriris rasa pilu
Tak ada lagi senyum di wajahku
Hanya ada luka dan rindu yang tiada tara
Di dunia ambyar, aku terdampar

Terkubur dalam nestapa dan duka
Mencari jawaban atas pertanyaan mengapa
Mengapa cinta yang tulus bisa pergi
Meninggalkan aku dalam kehampaan yang sunyi

Tapi aku tak ingin terus terpuruk dalam ambyar
Aku akan bangkit dari luka dan pilu
Mengubur semua kenangan yang menyakitkan
Berusaha melangkah meski perih tak terbendung

Ku yakin waktu akan menyembuhkan luka
Hingga aku bisa tersenyum kembali
Dan jika cinta datang lagi di hadapanku
Ku akan belajar untuk tidak lagi ambyar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline