Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Industri Kelapa di Indonesia Menghadapi Berbagai Tantangan yang Ada

Diperbarui: 28 Oktober 2022   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tanaman kelapa, pohon kelapa. (sumber: PIXABAY/PEXELS via kompas.com) 

          Semasa kecil saya sering dipertemukan dengan buah kelapa sebagai makanan dan minuman untuk dikomsumsi pelepas lelah dan menyegarkan dahaga setelah menyelesaikan pekerjaan kebun atau sawah dengan paman (adik ayah). Air kelapa dan kulit yang terdapat di dalamnya selain menyegarkan membantu mengisi perut kosong yang kami alami. selain itu, lapisan kelapa tersebut kami hasilkan menjadi suatu barang maupun alat dan membawanya pulang agar dapat dipergunakan.

          Setelah dewasa seyogianya mulai memahami bahwa kelapa merupakan salah satu industri di Indonesia bahkan penghasil terbesar di dunia. Dari itu, saya mencari lebih detail mengenai kelapa, perjalanan industrinya dan tantangan yang sering dialami bagi perkebunannya.

          Diketahui bahwa bahwa buah kelapa dengan sebutannya coconus nucifera yang berasal dari tanaman (arecaceae) yang banyak didapati di dataran rendah dan tropis serta dapat juga ditemukan di beberapa lingkungan pantai, tumbuh secara alami dan pernah disebar luaskan oleh orang-orang berbahasa austronesia pada masa prasejarah, 1 pohon kelapa dapat menghasilkan 100 buah kepala, lalu untuk menghasilkan buah kelapa yang matang keseluruhan dibutuhkan waktu 1 tahunan. Dan buahnya biasa dibuat sebagai olahan berbagai macam makanan atau minuman seperti santan, kue, gula, jus dan bentuk peralatan seperti sendok, tikar, tali, sapu, dan sebagainya yang dapat di asumsi dan dipergunakan dalam beraktivitas setiap harinya.

          Setelahnya saya baru menyadari juga bahwa buah kelapa ternyata berasal asli dari negara kita sendiri, sampai sebuah lagu nasional pernah diciptakan untuk keberadaanya di negeri kita ini Indonesia, lagunya diberi judul "Rayuan Pulau Kelapa" hingga saat ini lagu itu masih dapat di perdengarkan akan tetapi tidak lagi banyak khalayak yang tahu tentang lagu nasional tersebut.

          Dimana hal itu dipertegas oleh mawardin selaku ketua Sahabat Kelapa Indonesia (SKI) bahwa, kejayaan kelapa kejayaan catatan kepesatan industri kelapa di tahun 1920 begitu sangat bermanfaat bagi para petani hingga tak sedikit orang mengikut sertakan dirimya terjun menjadi petani kelapa, bahkan di tahun 1970 (1 kg kopra / kulit kelapa yang dikeringkan setara dengan 3 Kg Beras saat itu) dan tidak sedikit juga yang bisa naik haji ke makkatul mukarromah karenanya. Namun tidak heran lagi dikarenakan hingga saat ini pun, Indonesia merupakan pemasok buah kelapa terbesar dari kebanyakan negara di dunia.

          Saya pun melajuto jejak mencari tahu lebih dalam lagi, ditemukan bahwa sebelum buah kelapa ditransmisikan menjadi sebuah industri, disaat itu kelapa masih dirawat dan ditumbuh besarkan di kawasan pemukiman warga yang jumlah batang yang ditemukan masih belum seberapa dan masih dapat dihitung oleh jari, biasanya dipergunakan hanya sebagai makanan atau pelengkap masakan di pemukiman lingkungan masyarakat dan tidak sedikit beberapa diantara masyarakat menggunakan beberapa bagian kelapa sebagai alat, barang, sapu, asbak, hiasan dll. Terlihat dipergunakan untuk pajangan rumah hingga menjadi  dagangan yang diperjual belikan dilingkungan pasar setempat oleh penduduk di sebagian daerah yang berbeda.

          Saya mencoba mengelilingi pemukiman desa hingga singgah di salah satu rumah agar dapat bertanya mengenai perihal produktivitas, harga penjualan, pendapatan hingga kendala yang kerap dihadapi sekaligus dapat melihat langsung bagaimana proses pembuatannya.

          Pembicaraan menghasilkan harga jual, pembuatan, kendala dan hasil perolehan yang didapat untuk setiap alat, barang dan berbagai macam benda lainnya, antara puluhan hingga ratusan ribu sesuai besaran dan bentuk yang dipilih, setiap harinya barang dapat terjual mencapai ratusan karya. Adapun kendala yang dihadapi jika musim hujan, kesulitan pemanjat pohon dikarenakan basah dan licin yang akan membahayakan nyawa. Dan menghasilkan keuntungan ratusan hingga puluhan juta secara keseluruhan.

          Selanjutnya peluang ini dijadikan sebuah industri local oleh beberapa perusahaan sampai menjadi industri negara dilihat menurut dari data pusat statistik telah dimulai sejak tahun 2000 hingga saat ini. Tujuannya sendiri dapat disebut selain dapat dipergunakan sebagai masyarakat diperkiran dapat sebagai penunjang peningkatan ekonomi untuk industri local maupun expor/impor ke luar negeri.
Selain saya melakukan kunjungan ke beberapa pedesaan, kepoin jendela dunia juga mungkin akan memberi penambahan pengetahuan, kemudian hal itu benar adanya dijelaskan di artikel sambu group bahwa indonesia merupakan potensi terbesar dalam industri buah kelapa yang mampu meningkatkan perekonomian negara, bahkan Indonesia memiliki lahan perkebunan terluas didunia. Jika dihitung ke dalam angka Indonesia memiliki lahan seluas 3,86 juta hektar (31,2%) dari luasnya daratan didunia.

          Dibalik proses industri tahun ke tahun kendati melalui perjalanan yang sangat panjang dan terbilang luar biasa untuk pencapaian yang dihasilkan oleh industri kelapa ini khususnya sampai sekarang namun dibalik semua proses dan perjalanan tersebut pasti ditemukannya berbagai kendala yang akan perjalanan indsutri buah kelapa saat ini.
layaknya perjalanan Industri buah kelapa dimulai dari pedesaan yang terbilang biasa dengan kendala yang biasa juga, dapat terlihat kendala yang dialami oleh industri terbilang cukup rumit seperti komoditas, susnaibility, covid 19, dan resesi untuk cakupan kendala terbesar yang sering dihadapi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline