Lihat ke Halaman Asli

Adhira Devi

Mahasiswa

Kecurangan Membawa Kehancuran

Diperbarui: 9 Maret 2020   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambaranimasi.pro

Rahmat nama panggilannya, ia adalah seorang pegawai honorer yang bekerja di kelurahan Bojong Indah. Ia memiliki 1 istri dan 2 anak. Sudah 10 tahun lamanya ia bekerja di Kelurahan, namun tidak kunjung diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Walaupun begitu, Rahmat tetap bertekad menjadi pegawai yang ulet dan rajin di kantornya.

Dengan sepeda ontelnya dan pemandangan sawah di pagi hari ia menikmati perjalanan pagi itu untuk pergi ke kantor. Sesampainya di kantor Rahmat sang pegawai yang sudah dikenal sebagai pegawai yang supel dan ulet pastinya menyapa teman-teman kantornya ini dengan sumringah.

"selamat pagi semua, jangan lupa semangat!" teriaknya kepada teman-temannya.

Rahmat ini bekerja di Kelurahan Bojong sebagai pegawai pembantu, yang artinya ia harus mengerjakan seluruh pekerjaan yang teman lainnya tidak bisa kerjakan.

            Tak lama berselang Rahmat dipanggil oleh atasannya untuk mengerjakan pekerjaannya itu.

"Mat, ini tolong dikerjakan ya" ucap Iwan

"Baik pak, nanti akan saya kerjakan" jawab Rahmat

            Ternyata berkas itu adalah berkas pengeluaran keuangan selama satu bulan lamanya. Setelah Rahmat kerjakan dengan lama, tidak kerasa waktu pun sudah mulai malam. Rahmat segera merapihkan pekerjaannya itu untuk bergegas bertemu keluarga.

            Sesampainnya di rumah ia sudah disambut keluarganya untuk makan malam yang sederhana. Makan malam ini diselingi candaan dan cerita-cerita tentang pribadi masing-masing keluarga. Tiba-tiba saja Shafa anak pertama Rahmat menyeletuk di perbincangan keluarga ini.

"pak, tadi Shafa abis di panggil oleh bagian keuangan, katanya harus melunasi semua tagihan. Karena sebentar lagi Shafa akan menghadapi Ujian Nasional" dengan nada pendek Shafa memberi tahu Rahmat

"Iya nak, bapak akan melunasi semua tanggungan biaya sekolah mu!" tanpa berfikir panjang Rahmat meberikan jawaban yang semangat kepada anaknya itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline