Lihat ke Halaman Asli

Sosialisasi Stunting Kepada Remaja Usia Pra-nikah di Desa Bero

Diperbarui: 9 September 2022   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri 

Untuk mengurangi angka stunting di Desa Bero, KKN UNNES melakukan sosialisasi stunting yang di tujukan untuk remaja usia pra nikah. Stunting ialah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek bila dibandingkan dengan anak lain seusianya. 

Stunting dapat terjadi mulai dari janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat usia dua tahun. Stunting merupakan salah satu isu nasional yang sedang di gembor-gemborkan pemerintah untuk menekan angka prevalensinya. 

Maka dari itu isu stunting ini dibawa oleh Mahasiswa KKN UNNES untuk ikut serta dalam upaya penurunan angka stunting. Sebelum penerjunan di Desa Bero, Mahasiswa KKN sudah dibekali dengan beberapa strategi pengurangan dan pencegahan stunting yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan sebagai pematerinya. 

Sesampainya di Desa Bero, Mahasiswa KKN Unnes lantas menyusun beberapa strategi untuk menurunkan angka stunting di Desa Bero dan setelah selesai berdiskusi dari pihak desa dan juga internal Mahasiswa sendiri ditemukanlah program untuk mengurangi stunting di Desa Bero yakni dengan melakukan sosialisasi stunting terhadap remaja usia pra nikah. 

Kenapa Mahasiswa menargetkan remaja usia pra nikah? Hal ini disebabkan bahwa dalam penanganan dan pencegahan stunting memerlukan peran dari banyak pihak, bukan hanya dari orang tua akan tetapi juga calon orang tua yaitu adalah remaja. Maka dari itu Mahasiswa KKN Unnes menargetkan remaja yang merupakan bibit awal dari terbentuknya suatu keluarga.

Hal ini pun juga selaras dengan perkataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa penanganan stunting perlu dimulai dari sektor hulu yang menargetkan para remaja putri untuk diberikan wawasan mengenai stunting serta nutrisi yang cukup. 

"Kita mulai dari sektor hulu, termasuk mereka remaja putri yang sekolah yang memiliki risiko tinggi perlu kita berikan wawasan dan asupan gizi yang cukup," ujarnya usai Rapat Kerja Percepatan Penurunan Stunting untuk 12 Provinsi Prioritas di Istana Wakil Presiden Jakarta pada Kamis (4/8). 

dokpri 

Sosialisasi stunting di Desa Bero dilaksanakan di tiga titik yakni Remaja Gatak, Remaja Brondongsari dan Remaja Karangkulon. Sosialisasi ini juga melibatkan bidan Desa yang berperan sebagai pengawas sekaligus penambah materi. 

Dari sosialisasi stunting terhadap remaja didapatkan bahwa dengan mencegah stuting dalam melalui beberapa cara :

1. Menerapkan pola makan bergizi seimbang dengan mengkonsumsi beberapa macam makanan sehat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline