Lihat ke Halaman Asli

Diary of Mining Experience #8: Di Penghujung Kegiatan Sustainable Mining Bootcamp

Diperbarui: 8 Maret 2016   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Pelabuhan Benete kala pagi"][/caption]

[Hari kedelapan, 21 Februari 2016]

 

Pagi ini kami bangun lebih awal dari biasanya. Kami bergegas mengemasi barang-barang dan segera meninggalkan mess di townsite. Hari kedelapan ini merupakan hari terakhir kami berada di tambang Batu Hijau. Setelah sarapan, kami menuju ke konter pemeriksaan di Pelabuhan Benete. Di sana kami mengembalikan ID card, menyerahkan ransel untuk diperiksa petugas melalui X-ray, dan memperoleh boarding pass untuk penyeberangan ke Pelabuhan Kayangan di Lombok.

Kantuk masih lumayan mendekap saat saya memasuki kabin kapal cepat Tenggara Satu yang akan membawa saya menyeberangi Selat Alas. Diskusi semalam rupanya membuat saya terjaga hingga larut malam.

Malam sebelumnya seluruh peserta bootcamp berkumpul di aula untuk mempresentasikan hasil kegiatan hari-hari sebelumnya sekaligus berdiskusi dengan perwakilan dari PT Newmont. Kami dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan lokasi di mana kami tinggal bersama masyarakat. Kelompok pertama adalah mereka yang menginap di Sekongkang, sementara kelompok kedua di Maluk.

Kelompok pertama memaparkan presentasi bertajuk “Newmont: Saat Janji Berbuah Sangsi”. Ada tiga pokok ide yang disoroti, yaitu adanya kecemasan di kalangan masyarakat manakala PT Newmont sudah tak lagi beroperasi, sektor wirausaha sebagai penopang ekonomi masyarakat, serta upaya membangun jaringan komunikasi secara lebih efektif antara PT Newmont dengan masyarakat lingkar tambang.

Kelompok dua membandingkan aspek mining experience, process experience, environment experience, serta CSR experience antara sebelum dengan sesudah mengikuti kegiatan bootcamp. Pada aspek mining experience misalnya, sebelum mengikuti bootcamp, yang ada dalam benak peserta adalah PT Newmont merupakan pabrik emas dengan hasil akhir berupa emas batangan. Setelah mengikuti bootcamp, barulah kami tahu kalau output akhir dari perusahaan ini adalah konsentrat dengan kandungan terbesarnya adalah tembaga sebanyak 25-30%.

[caption caption="Presentasi oleh peserta bootcamp"]

[/caption]

Tepat pukul 08.00 kapal cepat Tenggara Satu meninggalkan dermaga. Cuaca cerah, ombak pun tenang. Perbukitan di sekeliling Teluk Benete tampak seperti berselimut beludru hijau oleh rimbunnya vegetasi. Langit tampak biru dengan awan putih yang berarak. Kondisi seperti ini membuat saya percaya bahwa kegiatan pertambangan bisa dijalankan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline