[caption caption="Berbagi cita-cita dengan siswa SMA Negeri 1 Sekongkang"][/caption]
[Hari kelima, 18 Februari 2016]
Tinggal bersama dan berinteraksi langsung dengan masyarakat membuat kami, para peserta Sustainable Mining Bootcamp, memperoleh gambaran mengenai realita yang terjadi di lingkungan sekitar tambang. Pada hari kelima bootcamp ini kami melakukan kegiatan di daerah Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat dengan fokus di bidang pendidikan, kehidupan sosial, dan pertanian. Banyak hal yang kami pelajari. Cerita dan inspirasi dari masyarakat membuat bootcamp ini menjadi lebih berwarna.
Harum aroma kopi menyeruak di ruang tamu rumah Pak Husni Thamrin. Kepala Desa Kemuning itu menyiapkan rumahnya untuk kami tinggali selama berada di Sekongkang. Obrolan ringan bersama Pak Husni mengenai kondisi masyarakat di desa itu menjadi pembuka aktivitas kami pada hari kelima bootcamp.
Setelah sarapan, kami bergegas menuju SMA Negeri 1 Sekongkang. Kami dijadwalkan mengisi sesi mengajar siswa kelas XII selama beberapa jam pelajaran. Kami sepakat memberikan kelas inspirasi mengenai pendidikan dan profesi kami. Kami berasal dari latar belakang pendidikan dan profesi yang berbeda. Dengan materi yang kami sampaikan, kami berharap dapat menambah referensi para siswa tersebut mengenai pilihan pendidikan setelah lulus SMA serta profesi setelah lulus kuliah. Kami menyiapkan presentasi menjadi 5 topik, yaitu tentang dunia mahasiswa, profesi pengajar, enterpreneur, blogger dan social media specialist, serta jurnalis media.
Wulan, Melo, Rahel, dan Bonnie yang saat ini masih berstatus mahasiswa berbagi suka duka selama menjadi mahasiwa di tanah rantau. Materi tersebut untuk memberikan gambaran bagi para siswa mengenai dunia yang akan mereka masuki setelah lulus SMA. Pak Sulhan dan Mas Danang yang berprofesi sebagai dosen melanjutkan sesi berikutnya dengan bercerita mengenai hal-hal yang harus dilakukan oleh para mahasiswa. Mengejar IP tinggi adalah suatu keharusan, tetapi para mahasiswa hendaknya tetap aktif di luar perkuliahan untuk mengasah soft skill sekaligus membangun relasi. Hal tersebut menjadi bekal dalam menghadapi persaingan di dunia kerja yang semakin hari kian ketat.
Sesi inspirasi profesi selanjutnya disampaikan oleh Bu Evi dan Deshinta yang menjelaskan pilihan karir sebagai enterpreneur. Di dunia enterpreneur, kejelian melihat peluang dan memberi nilai tambah pada suatu komoditas adalah sesuatu yang harus dimiliki. Duet Bu Evi dan Deshinta menyemangati para siswa bahwa dengan menjadi enterpreneur, mereka sekaligus dapat membantu orang lain dalam menyediakan lapangan pekerjaan.
Sesi berikutnya, saya berbagi mengenai pengalaman sebagai blogger. Dengan rutin menulis, kita bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Sumbawa dikarunia alam yang luar biasa indah. Alangkah baiknya kalau generasi muda di sana sering mengangkat keindahan itu melalui tulisan di blog sehingga pariwisata di Sumbawa semakin berkembang. Sementara itu, Mas Arif yang memiliki keahlian sebagai social media specialist berbagi tips bagaimana mendulang rupiah melalui social media. Twitter, Instagram, atau Facebook apabila dikelola secara jitu dan menarik, dapat mendatangkan rezeki. Jangan hanya menebar update berupa kata-kata galau atau tautan-tautan yang menebar kebencian. Namun, berupayalah untuk menyebar hal-hal yang bermanfaat.
[caption caption="Antusiasme murid SMA Negeri 1 Sekongkang dalam mengikuti kelas inspirasi"]
[/caption]