Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Media Barat Memperkuat Islamophobia

Diperbarui: 19 November 2024   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media Barat, terutama yang terkemuka seperti BBC dan CNN, telah menghadapi kritik tajam terkait bias dalam peliputan konflik di Gaza. Sejak dimulainya serangan Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023, banyak jurnalis dan analis menyoroti bagaimana pemberitaan media arus utama sering kali mencerminkan narasi yang mendukung Israel, sementara mengabaikan penderitaan rakyat Palestina. Fenomena ini tidak hanya mengaburkan fakta, tetapi juga berkontribusi pada penyebaran Islamophobia di kalangan publik.

Pemberitaan tentang Gaza sering kali menunjukkan Double Standard yang mencolok. Media Barat cenderung menggambarkan tindakan militer Israel sebagai upaya untuk melindungi diri dari ancaman, tanpa memberikan konteks historis dan cukup mengenai dampak serangan tersebut terhadap warga sipil Palestina. 

Misalnya, saat melaporkan jumlah korban tewas di Gaza, media sering kali mengaitkan angka tersebut dengan sumber resmi Palestina tanpa mempertanyakan validitas informasi tersebut. Hal ini menciptakan kesan bahwa korban sipil adalah hasil dari konflik yang tidak terhindarkan, bukan akibat dari kebijakan agresif Israel.

Salah satu kritik utama terhadap media Barat adalah penghilangan informasi penting dalam laporan mereka. Banyak jurnalis mengamati bahwa ketika Israel melakukan serangan, media sering kali tidak menyebutkan bahwa Israel adalah pihak yang bertanggung jawab. 

Sebagai contoh, judul berita mungkin menyatakan "serangan terjadi di Gaza" tanpa menjelaskan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh militer Israel. Dalam konteks ini, penghilangan informasi dapat dilihat sebagai bentuk manipulasi yang memperkuat narasi pro-Israel dan mengabaikan martabat korban Palestina.

Lebih dari 100 karyawan BBC telah menandatangani surat yang mengekspresikan ketidakpuasan terhadap bias pro-Israel dalam liputan mereka. Mereka menuntut agar lembaga tersebut berkomitmen pada prinsip keadilan dan akurasi dalam pelaporan.

Beberapa jurnalis bahkan mengungkapkan bahwa mereka merasa tertekan untuk menyajikan laporan yang tidak mencerminkan kenyataan di lapangan, dan ada kekhawatiran bahwa keberanian untuk melawan narasi resmi semakin berkurang

Bias dalam peliputan media dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap opini publik mengenai konflik Palestina-Israel. Dengan terus-menerus menyajikan narasi yang mendukung Israel, media Barat berkontribusi pada pembentukan stereotip negatif terhadap umat Islam dan rakyat Palestina. Ini dapat memperburuk Islamophobia dan meningkatkan ketegangan antara komunitas di seluruh dunia

Dalam menghadapi konflik yang kompleks seperti di Gaza, penting bagi media untuk menjaga integritas jurnalistik dengan memberikan laporan yang seimbang dan akurat. Bias dalam peliputan bukan hanya merugikan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, tetapi juga mengancam kepercayaan publik terhadap media itu sendiri. 

Untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang situasi di Gaza, media harus berkomitmen untuk melaporkan dengan adil dan transparan, tanpa terpengaruh oleh tekanan politik atau kepentingan tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline