Dibuatnya Nadira dan Sasya, 2 pembawa acara AI ini bertepatan dengan hari Kartini dan akhir Ramadan keduanya merupakan simbol menuju perubahan dan perubahan selalu menuntut adaptasi Karena itulah kami terus beradaptasi, ungkap Taufan.
Dengan perubahan teknologi dan sosial. Presenter AI ini memiliki penampilan yang realistis dan mampu bergerak serta menirukan gerakan dan mimik wajah manusia. Selain itu, ia juga memiliki kemampuan untuk membaca teks berita dengan intonasi dan ekspresi yang tepat.
Keuntungan yang didapatkan dari penggunaan AI sebagai pembawa acara berita adalah waktu dan efisiensi. Sistem AI dapat membaca dan memproses informasi dengan cepat dan akurat, sehingga mempercepat proses produksi berita. Selain itu, kehadiran pembawa acara virtual juga dapat mengurangi biaya produksi dan memperluas jangkauan siaran ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh pembawa acara manusia.
Namun, penggunaan AI sebagai pembawa acara berita juga menimbulkan beberapa kekhawatiran. Salah satunya adalah kemungkinan terjadinya penggantian tenaga kerja manusia oleh mesin. Selain itu, kehadiran pembawa acara virtual juga bisa mengurangi keaslian dan interaksi personal antara pembawa acara dan pemirsa.
Dalam hal ini, TV One berusaha untuk mengatasi kekhawatiran tersebut dengan tetap mempertahankan kehadiran pembawa acara manusia sebagai host utama dalam program berita mereka. Pembawa acara virtual hanya akan digunakan dalam tayangan berita yang bersifat cepat dan padat, seperti breaking news dan ringkasan berita singkat.
Meskipun penggunaan AI sebagai pembawa acara berita masih tergolong baru, namun tren ini diprediksi akan semakin berkembang di masa depan. Beberapa stasiun televisi di luar negeri, seperti CGTN dan Xinhua di China, CNN dan BBC di Amerika Serikat, dan Al Jazeera di Qatar, juga telah menggunakan teknologi AI dalam program beritanya.
Selain sebagai pembawa acara berita, AI juga dapat digunakan dalam produksi dan penyiaran program televisi lainnya. Beberapa contoh penggunaannya adalah dalam penyuntingan video, pengenalan wajah dan suara, serta analisis data rating siaran.
Namun, penggunaan AI dalam industri penyiaran juga menimbulkan beberapa tantangan. Salah satunya adalah masalah keamanan data dan privasi, mengingat AI dapat mengumpulkan dan memproses data pribadi dari pemirsa. Selain itu, penggunaan AI juga memerlukan keterampilan teknis yang tinggi dan biaya investasi yang besar.
Oleh karena itu, penggunaan AI dalam industri penyiaran harus dilakukan secara hati-hati dan bijaksana. Perlu ada regulasi dan standar yang jelas untuk memastikan keamanan dan privasi data, serta perlu dilakukan investasi dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan teknis untuk para pekerja industri penyiaran.