Lihat ke Halaman Asli

Adhicipta Wirawan

AI Enthusiast, Dosen International Program Digital Media Petra Christian University (PCU), Penulis Buku Yuk Bikin Board Game Edukasi: https://bit.ly/bukubikinboardgame

4 Penyebab Jurusan Akuntansi Belum Memasukkan Artificial Intelligence dalam Kurikulum

Diperbarui: 23 Maret 2023   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A.I akan menggantikan profesi akuntan jika tidak beradaptasi (Foto: Image AI Generated)

Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang sangat terkait dengan teknologi dan perkembangan zaman. Seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar yang semakin tinggi, maka kemampuan dalam mengolah data dan informasi menjadi semakin penting. Oleh karena itu, kecerdasan buatan (artificial intelligence) menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan dalam pengolahan data dan informasi.

Namun, pada kenyataannya, belum banyak jurusan akuntansi yang memasukkan konten kecerdasan buatan ke dalam kurikulum mereka. 

Berikut adalah beberapa penyebab mengapa jurusan akuntansi tidak kesulitan memasukkan konten kecerdasan buatan ke dalam kurikulum mereka:

  1. Kurikulum yang terlalu padat

Jurusan akuntansi biasanya memiliki kurikulum yang cukup padat, terutama di negara-negara yang memiliki sistem pendidikan yang terstruktur. Hal ini bisa menjadi penyebab sulitnya memasukkan konten kecerdasan buatan ke dalam kurikulum. Namun, hal ini bisa diatasi dengan melakukan evaluasi terhadap kurikulum dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.

  1. Kurangnya sumber daya

Konten kecerdasan buatan membutuhkan sumber daya yang cukup untuk pengembangan dan penerapannya. Karena itu, kurangnya sumber daya bisa menjadi penyebab jurusan akuntansi sulit memasukkan konten kecerdasan buatan ke dalam kurikulum mereka. Namun, dengan adanya dana penelitian dan kerja sama dengan perusahaan atau lembaga yang terkait, masalah ini bisa diatasi.

  1. Belum siap secara teknis

Tidak semua mahasiswa dan dosen dalam jurusan akuntansi memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup terkait dengan konten kecerdasan buatan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang tersebut. Hal ini bisa dilakukan melalui pelatihan atau workshop yang diberikan kepada mahasiswa dan dosen.

  1. Tidak adanya kebutuhan pasar

Penyebab lainnya adalah kurangnya kebutuhan pasar terhadap penggunaan kecerdasan buatan dalam bidang akuntansi. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap potensi kecerdasan buatan dalam bidang akuntansi. Oleh karena itu, penting untuk terus mempromosikan dan meningkatkan kesadaran terkait dengan potensi kecerdasan buatan dalam bidang akuntansi.

Dalam kesimpulannya, memasukkan konten kecerdasan buatan ke dalam kurikulum jurusan akuntansi memiliki banyak manfaat, seperti mempercepat proses pengolahan data dan informasi, meningkatkan akurasi dan efektivitas, serta mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi persaingan di dunia kerja yang semakin kompetitif. 

Namun, untuk memasukkan konten kecerdasan buatan ke dalam kurikulum jurusan akuntansi, perlu adanya upaya dan kerja sama dari semua pihak yang terkait.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline