Lihat ke Halaman Asli

Adhicipta Wirawan

AI Enthusiast, Dosen International Program Digital Media Petra Christian University (PCU), Penulis Buku Yuk Bikin Board Game Edukasi: https://bit.ly/bukubikinboardgame

Cara Mudah Asah Kecerdasan Emosional dengan Board Game

Diperbarui: 11 Maret 2022   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Koleksi Pribadi

Kecederasan emosional atau emotional quotient (EQ) memiliki peran yang jauh lebih penting dibandingkan kecerdasan intelektual (IQ). Dalam bukunya Emotional Intelligence, penulis dan psikolog Daniel Goleman menyarankan bahwa EQ (atau kecerdasan emosional quotient) lebih penting daripada IQ. Mengapa? 

Beberapa psikolog percaya bahwa ukuran standar kecerdasan (yaitu skor IQ) terlalu sempit dan tidak mencakup keseluruhan kecerdasan manusia.  Psikolog Howard Gardner, misalnya, telah menyarankan bahwa kecerdasan bukan hanya kemampuan umum tunggal.

Sebaliknya, dia menyarankan bahwa sebenarnya ada banyak kecerdasan dan bahwa orang mungkin memiliki kekuatan di sejumlah bidang ini. Beberapa ahli percaya bahwa kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan emosi dapat memainkan peran yang tidak kalah penting bagi seseorang dalam menjalani kehidupan. 


Perbedaan Antara IQ dan EQ

Berdasarkan artikel Verywell Mind, Intelligence quotient, atau IQ, adalah angka yang diturunkan dari tes kecerdasan standar. Pada tes IQ asli, skor dihitung dengan membagi usia mental individu dengan usia kronologis mereka dan kemudian mengalikan angka tersebut dengan 100.

Jadi, seorang anak dengan usia mental 15 dan usia kronologis 10 akan memiliki IQ 150. Saat ini, skor pada sebagian besar tes IQ dihitung dengan membandingkan skor peserta tes dengan skor rata-rata orang lain dalam kelompok usia yang sama.  IQ mewakili kemampuan seperti:

  1. Pemrosesan visual dan spasial 
  2. Pengetahuan tentang dunia 
  3. Penalaran 
  4. Memori

Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami, mengontrol, mengevaluasi, dan mengekspresikan emosi. Peneliti seperti John Mayer dan Peter Salovey, serta penulis seperti Daniel Goleman, telah membantu menyoroti kecerdasan emosional, menjadikannya topik hangat di berbagai bidang mulai dari manajemen bisnis hingga pendidikan. EQ berpusat pada kemampuan seperti:

  1. Mengidentifikasi emosi 
  2. Mengevaluasi bagaimana perasaan orang lain 
  3. Mengendalikan emosi sendiri 
  4. Memahami bagaimana perasaan orang lain 
  5. Menggunakan emosi untuk memfasilitasi komunikasi sosial 
  6. Berhubungan dengan orang lain 

Board Game dan Kecerdasan Emosional

Pengalaman saya dalam merancang board game sejak 2015 hingga saat ini (Waroong Wars, Linimasa Sejarah, dan Mengenal Emosi) merupakan sebuah observasi jangka panjang bagaimana kecerdasan emosional dapat diasah dengan cepat melalui board game.

Board Game memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Pemain. Keterlibatan pemain akan mengasah kemampuan mengidentifikasi emosi pemain lain sebagai bagian strategi bermain.
  2. Mekanik permainan. Beberapa mekanik permainan board game seperti hidden role dan deduction mengasah kemampuan pemain untuk bereksplorasi bagaimana reaksi pemain lain dalam suatu kondisi. Sehingga identitas pemain dapat diketahui.
  3. Peraturan. Board game memiliki peraturan, beberapa peraturan akan memicu respon emosi pemain yang terlibat. Pemahamain terhadap peraturan ini akan melatih pemain dalam kehidupan untuk mengelola dan regulasi emosi.
  4. Kondisi menang dan kalah. Boardgame kompetitif dan kooperatif memberikan hasil akhir menang atau kalah. Hal ini akan memberi dampak emosi ke seluruh pemain. Dengan sering bermain board game makan kematangan emosional dapat terus diasah dengan baik serta dipantau prosesnya dari waktu ke waktu.

Bermain Board Game Mengenal Emosi 

Salah satu board game yang telah saya rancang bersama Watiek Ideo dan Nindia Maya (Penulis 12 buku seri mengenal emosi) dirancang secara spesifik untuk mengenalkan emosi khususnya pada anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline