Bila bicara tentang kuliah di jurusan pertanian menurut sebagian orang tidak keren atau ngetop mungkin juga prtanian adalah tempat orang-orang terbuang dari jurusan ngetop misalnya teknik elektro atau kedokteran.
Mereka juga menggangap remeh profesi petani, profesi yang di anggap kotor dan menjijikan karna berhubungan dengan tanah. Tanpa pertanian, tidak akan ada makanan dan tanpa makanan tak ada kehidupan dan juga banyak orang menanggap sektor pertanian selama ini dianggap tidak memiliki prospek yang besar untuk menghasilkan kekayaan atau kesuksesan.
Dulunya tidak pernah terpikirkan saya akan masuk fakultas pertanian khususnya progdi Agribisnis, karna menurut saya pertanian hanya pekerjaan yang berhubungan dengan tanah. Tetapi ternyata setelah saya masuk fakultas ini saya merasa nyaman dan membuka pola pikir saya bahwa pertanian bukan pekerjaan yang kotor dan dapat menghasilkan pekerjaan yang lebih baik pada saat saya lulus.
Saya juga pernah membaca di sebuah artikel yang membuat saya termotivasi untuk membuka lapangan pekerjaan khususnya di daerah saya sulawesi tengah, yang sebagian besar sektor perekonomian nya dari hasil pertanian.
Mimpi, komitmen, fokus dan tidak menyerah inilah kunci yang di terapkan oleh penggusaha muda bernama Adi Pramudya. Adi adalah nama sapan akrapnya yang lebih memilih untuk menekuni bidang agribisnis dari usaha yang ia jalankan yang penuh lika liku dan mendapat hasil, kini dia memiliki CV Adi Jaya Pramudya yang telah berhasil menghasilkan omset ratusan juta dari usaha menanam rempah-rempah dapur yang sampai ke eropa.
Rupanya ke inginan Adi untuk perpenghasilan sendiri sudah ada dalam dirinya sejak masih bangku SMP. Pada waktu itu orang tuanya adalah pedagang kelotong yang mengalami musibah, di mana tokoh usaha orang tua Adi terbakar hingga mereka harus berusaha memulai usaha dari awal.
Pada saat itu Adi bercita-cita untuk membahagiakan orang tuanya dengan harapan untuk memiliki penghasilan sendiri. Adi adalah pria berasal dari Pati dia mulai berbisnis pada waktu memasuki bangku perkuliahan di universitas Gunadarma, Depok.
Pada jadwal kosong ia mencoba usaha untuk berbisnis kuliner dengan menjual pisang coklat dengan menggunakan gerobak untuk menjajakn usahanya di Jagakarsa, jakarta.
Namun usaha yang ia jalankan tidak berjalan dengan baik hanya sekitar 8 bulanan saja karna sulitnya mencari sumber daya manusia, namun karna semangat dan pantang menyerah untuk bisa membanggakan kedua orang tuanya ia tetap mencari cara untuk mendapatkan penghasilan sendiri.
Dan juga ia pernah menajajakan madu hingga deterjen namun hasilnya tetap sama ,ia berusaha lagi untuk mencari usaha lagi, komuditas yang pertama adalah tanaman singkong, seiring dengan waktu kegagalan menghampirinya lagi, harga jual hasil panen singkong tidak stabil di pasar. Ini membuat laba yang besar yang ia dapat terlampau kecil.
Pada tahun 2012, ia mencoba untuk usaha baru dengan menanam lengkuas dengan lahan 2 hektar dengan berjalanya waktu ia mengembangkan usaha di bidang agribisnisnya dengan menambah tanaman kunyit dan kencur untuk di tanam lagi. Usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil yang mengguntungkan.