Keamanan di Surabaya kembali terancam dengan kembali maraknya aksi begal, terutama di wilayah sekitar kampus. Para mahasiswa, khususnya mahasiswi, merasa sangat resah karena mereka telah menjadi sasaran empuk para pelaku begal ini. Aksi begal ini semakin berani dan dan sadis, membuat masyarakat sekitar resah terutama bagi mahasiswa rantau. Saya Adhelia Rahma Risyandhita, sebagai mahasiswa Universitas Airlangga akan membahas dan menyampaikan opini saya terkait topic ini.
Begal merupakan komplotan yang melakukan tindakan kejahatan atau kekerasan terhadap orang yang tidak dikenal berupa melakukan perampasan atau pencurian dengan tindakan pemaksaan dan kekerasan. Mereka sering kali mengancam para korban dengan menodongkan sejumlah sejumlah senjata tajam dengan tujuan memaksa korban agar mereka bisa mendapatkan barang berharga milik korban. Tindakan begal ini dapat terjadi di jalanan, tempat umum, atau bahkan di daerah tempat tinggal korban sendiri.
Pada bulan September kemarin, berita begal kembali mencuat dan ramai diperbincangkan di kalangan mahasiswa. Bukan tanpa sebab mereka membicarakan hal ini, terdapat informasi di mana mahasiswa Universitas Airlangga menjadi salah satu korban begal yang terjadi di daerah Kertajaya dengan menodongkan senjata tajam kepada korban.
Selain mahasiswa Universitas Airlangga, mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga turut menjadi korban kejahatan ini. Peristiwa ini terjadi di sekitar daerah kampus ITS pada waktu menjelang magrib. Diduga korban mendapatkan luka tusuk yang diakibatkan oleh senjata tajam berupa pisau besar yang dibawa oleh si pelaku.
Akibat tindakan criminal ini, banyak mahasiswa yang mengalami trauma dan kehilangan kepercayaan terhadap lingkungan sekitar. Pasalnya, pelaku tidak segan untuk melakukan tindakan kejahatan tersebut di daerah yang ramai dan banyak orang. Pemerintah dan pihak kepolisian perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi masyarakat, khusunya bagi para pelajar.
Untuk mencegah menjadi korban begal, pastilah kita perlu mengantisipasi kejadian tersebut, seperti :
1.Hindari tempat yang sepi, meski pelaku tidak segan untuk melakukannya di tempat yang ramai, tetaplah hindari daerah yang sepi dan usahakan selalu berada di tempat yang ramai dan terang.
2.Waspada terhadap lingkungan sekitar, perhatikan orang-orang di sekitar, terutama jika ada gerak-gerik yang mencurigakan.
3.Lindungi barang bawaan, simpan barang bawaan dan barang berharga di tempat yang tidak terlihat dan aman.
Sudah saatnya kita bersatu untuk melawan aksi begal yang semakin meresahkan dan membuat para pelajar khususnya yang datang dari daerah rantau merasa tidak aman akan lingkungan yang mereka jadikan tempat untuk menuntut ilmu. Tidak hanya merugikan korban secara materi, tetapi kejahatan ini juga merusak tatanan dan melanggar norma sosial juga mengancam keamanan bersama. Pemerintah, kepolisian, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kejahatan. Mari kita laporkan setiap aksi kejahatan yang kita lihat dan dukung upaya penegakkan hukum.