Lihat ke Halaman Asli

Adhelia Eka Permata

Mahasiswa Pendidikan Guru PAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Surabaya: Kota Pahlawan dengan Ciri Khas Logatnya yang Unik

Diperbarui: 31 Juli 2024   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: atlas-network.com/the-atlas-logistic-network-is-linking-indonesia-to-the-world/

Dikenal dengan sebutan Heroes City atau Kota Pahlawan, Surabaya memiliki banyak  peristiwa pertempuran yang mencatat Sejarah, salah satunya adalah peristiwa pertempuran pada tanggal 10 November pada tahun 1945. Selain menjadi Kota Pahlawan, Surabaya juga merupakan kota metropolitan terbesar setelah Jakarta. Oleh karena itu, Surabaya sudah dijadikan sebagai pusat Perindustrian, Pendidikan maupun perdagangan dari zaman penjajahan.

Bukan cuma terkenal dengan julukan diatas, Surabaya juga terkenal dengan Masyarakatnya yang "grapyak"  atau friendly. Selain friendly, mereka juga easy going, loh. Ga percaya? Coba deh ngobrol sama Orang Surabaya, pasti betah.

Validasi tentang orang-orangnya yang indentik dan terkenal "kasar" juga yang menjadikan kota ini punya ciri khas. "Kasar" sendiri yang dimaksud bukan tukang pukul, tukang begal ataupun yang lain. Melaikan "kasar" yang dimaksud adalah dari logat dan intonasi berbicaranya yang cenderung tegas dan lantang.

Hal lain yang menarik dari Surabaya sendiri adalah salahsatu kata yang familiar banget ditelinga publik. Ya, "cak-cuk" . Dizaman sekarang, siapa sih yang engga ngerti "cak-cuk" Surabaya?. Kata yang sudah mendunia di kalangan Masyarakat luar,  yang bisa dikatakan sudah menjadi kata imbuhan diakhir kalimat. Sering dikira makian, ternyata "cak-cuk" ini juga menjadi kata sapaan yang sangat populer, loh. Kata sapaan ini digunakan untuk  individu ke individu yang lain dalam konteks sudah "akrab". Selain "cak-cuk", kata tambahan "rek, ndes" juga digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari.

"ojok lali yo, rek!"

"sing genah ta ndes!"

Hal menarik selanjutnya adalah kata "arek-arek" begitu sebutan untuk para pemuda-pemudi dikota ini. Arek-arek sendiri mempunyai arti anak-anak. Untuk Bahasa jawa umum, arek-arek mempunyai arti bocah-bocah.

Jadi misal, "ayo engkok ngopi nduk warung ngarep karo arek-arek" yang artinya ayo nanti ngopi diwarung sama anak-anak.

Selain itu, masih ada aksen boso jowo khas Surabaya sendiri yang setiap kata atau kalimatnya terdapat tambahan huruf "u" yang mengartikan sangat atau banget, ditambah dengan ekspresi yang unik dan oranglain yang melihat atau mendengarnya pasti sudah hafal kalo itu pasti orang Surabaya.

sumber pribadi

"arek iku cek uuuaaayuuuneeee talah rek" (anak itu kok cantik banget ya guys)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline