Sudah lama juga sebenarnya aku tak masuk 'Kelas', tapi masih sering mengintip dari balik jendela belakang sekolah. Aku masih melihatmu ada didalam, masih lincah menulis karena setiap hari selalu ada di tangga nilai tertinggi, masih terus mengibarkan bendera Salam Hangat atau Salam Haneut yang menjadi ciri khasmu yang tanpa disadari begitu populer dan membekas pada murid-murid di sekolah.
Sewaktu baru masuk di sekolah mentereng itu, aku belum berani menulis tapi memaksa diri untuk menulis...kali kedua menulis tiba-tiba kau hadir dengan sebuah komentar yang membuatku senang karena ternyata ada yang membaca, mulai saat itu kau selalu hadir dalam setiap tulisanku.
Tapi semenjak pertengahan Desember 2016 tak ku lihat lagi namamu bertengger di jajaran tulisan bernilai tinggi, sehari...dua hari...seminggu...sebulan tak jua datang tulisan terbarumu. Kemanakah salam hangat itu ? Sungguh ku rindu....
Hari ini rasa penasaran itu membawaku untuk datang langsung ke rumahmu, ku lihat tulisan terakhimu tertanggal 19 Desember 2016, yang mengagetkan pada dinding dashboardmu ada stempel ' SUSPENDED' apa itu? sungguh ku tak tahu....
Opa (sebutanku untuk beliau), aku merindumu...dimanakah kau sekarang ini? jejakmu tak ku temui dimanapun.
Dalam doa-doa yang ku panjatkan ku sertai namamu agar kau selalu sehat dimanapun kau berada...aku akan tetap menunggumu di sini, di dalam kelas ini, di ruangan ini.
Terakhir ku ucapkan Salam Hangat untukmu.... Selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H