Lihat ke Halaman Asli

Adhe Unyu

Ibu rumah tangga

Memilikimu Adalah Hal yang Paling Membanggakan

Diperbarui: 13 November 2016   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku kecil dan Bapak...(dokpri)

YOU ARE ONE IN A MILLION , AND A MILLION IN ONE

 FOREVER I WANT TO , BE BY YOUR SIDE

 YOU ARE ONE IN A MILLION, SHOW ME THE WAY

 GUIDE ME THROUGH MY LIFE

Sayup-sayup terdengar lantunan lagu milik Ricardo & Friends di telinga, ku tengok jam di dinding menunjukan pukul 4.20 sore, hmmm waktu yang tepat untuk menikmati sore dengan teh dan biskuit bayi yang ku suka sejak kecil, beranjak dari dipan dan bangun 'rupanya aku lupa mematikan komputer'. Sebelum tidur memang membuka youtube, mendengarkan lagu-lagu lama dengan irama lembut supaya cepat terlelap maksudku...'segera ku ke dapur untuk membuat teh'.

"Ingatan kembali ke masa kecil".."Aku memang dekat dengan ayahku", Bapak adalah lelaki pertama yang ku cinta, Lelaki bijaksana itu mengajari banyak hal, banyak sifatnya menurun ke diriku, yang sama plek adalah dalam hal "memberi", sampai sekarang itu terus ku lakukan, tanpa pernah ku tahu artinya, saat itu hanya mengerti bahwa ketika memberi ada kesenangan di dalam hati. kami adalah sahabat..Ia sangat tahu betul mengatasi kebandelanku...

Ketika remaja beranjak, sisi idealisku mulai berontak..menari-nari di otak untuk memberontak, tapi ayahku tak gusar, Ia lelaki demokratis pertama yang ku tahu, tak pernah marah dengan apapun yang ku lakukan kecuali soal mengaji (Ia akan berubah menjadi seekor serigala yang amat sangat menakutkan), Ia selalu menyisipkan kata-kata indah tentang hal-hal buruk yang akan terjadi bila suatu saat tiba, silahkan memilih...ucapnya tegas bagai batu cadas. Sebenarnya ia bukan tipe yang aktif bicara, ia pendiam, hanya senang membaca dan membuat beberapa tulisan untuk khotbah sholat jumat dan draft pidato..tetapi sekali berbicara bisa sangat mematikan..hiks.

Dewasa mulai ku mengerti, pertahananku jebol, tak lagi menjadi ego sentris, idealisku terkikis, aku mengakui bahwa apa yang ayah bilang 'benar', tak malu ku mengakui kesalahanku tetapi Ia tak berhati jumawa karena menang, tidak...sama sekali tidak. Ia tetap meninggikan diriku, bahwa dalam hidup harus melewati fase-fase, tidak akan pernah benar jika tidak pernah salah, Aku bangga Padamu Pak...

Tak ada satupun keberhasilan yang bisa ku banggakan..."aku tak mau"

Karena Kebanggaan terbesarku dalam hidup adalah memilikimu..Lelaki terbaik pilihan dari Tuhan untuk menjagaku, menjadi ayahku. Di dalam Jannah-Mu kita akan bertemu.

I Love You Daddy...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline