Secara umum hari ini tanggal 18 Juli anak-anak di seluruh Indonesia kembali masuk sekolah, baik yang naik kelas ataupun yang baru sekolah. Beberapa hari yang lalu ada gerakan untuk mengantar anak di hari pertama sekolah dengan tagar (tanda pagar) atau hastag #HariPertamaSekolah. Sempat menjadi dilema bagi beberapa PNS karena tidak semua pemimpinnya membolehkan izin untuk keperluan itu, Tapi akhirnya menjadi dibolehkan karena ada imbauan juga dari menteri yang mengurusi kependidikan, yaitu Bapak Anis Baswedan.
Buat orang tua tentu membanggakan melihat anak yang sejak dilahirkan kemudian dirawat dengan baik kini sudah bersekolah, tentu repotnya bukan main dengan segala persiapannya. Sepatu baru, baju seragam, tas, buku dan pernak-perniknya. Tentu ada yang deg-degan juga bagaimana nanti anak di sekolah barunya. Begitu pun dengan anak, tentu akan dengan senang hati bila hari pertama ke sekolah diantar dengan ayah dan ibunya..ruaarr biasa.
Tapi tentu tak semua anak punya kesempatan membahagiakan seperti itu. Orang tua sendiri pasti ingin mengantar anak-anaknya tapi ada tugas lain yang memang tak bisa ditinggalkan..tugas apa sih? Kok tega banget? Tentu ini biasa yaa kita dengar dari segelintir orang. Yup merekalah yang tidak bisa meninggalkan tugas mereka,
- Guru
Mendikbud sendiri yang bilang di salah satu obrolan TV swasta, bahwa salah satu profesi yang tidak bisa mengantar anak di hari pertama sekolah adalah guru karena jutaan anak akan datang ke sekolah dengan perasaan suka cita diantar oleh orang tuanya. Dan gurulah yang akan menyambut mereka dengan perasaan menerima. Sabar ya, ibu dan bapak guru. - Dokter
Bagi anak yang memiliki orang tua dokter tentu tak semua bisa diantar karena biasanya dokter sudah punya jadwal sendiri yang sudah diatur jauh-jauh hari apalagi yang memang sedang jaga/piket, di meja operasi, atau di telepon mendadak karena keadaan darurat. - Perawat
Sama halnya dengan dokter karena tugasnya membantu dokter tentu juga tidak bisa meninggalkan begitu saja, karena kebanyakan di Indonesia, perawat bertugas dengan jadwal shift, rerata 3 shift. Yang dapat jatah libur tentu tak ada masalah. - Petugas Damkar
Para punggawa jago merah ini juga harus selalu ada yang menetap dalam asrama yang disediakan oleh kantor-kantor mereka. Dengan jargon "Pantang Pulang Sebelum Padam" tentu mereka tak bisa mengabaikan tanggung jawab yang sudah diemban. - Tak hanya profesi, banyak anak-anak kita yang mengalami ditinggalkan orang tuanya baik kabur atau meninggal dunia, ataupun yang orang tuanya hidup terpisah karena bercerai, tentu itu bukan salah mereka.
Banyak dari mereka yang memiliki hati baja karena mengerti posisi orang tua mereka (walau dalam hati siapa yang tau..,) Seperti foto di atas, itu adalah anak dari sahabat saya.. Adil namanya. Ini hari pertamanya masuk sekolah SD, diantar ke sekolah bersama Papa Pempi dan Mama Vivie, tapi dengan pintar meminta untuk pulang sendiri (sekolah tak jauh dari rumah kediaman) karena sang ayah dan ibu harus bekerja. Menurut sahabat saya Vivie, sebenarnya kakeknya datang menjemput tapi Adil bersikeras untuk pulang sendiri. That's good boy (tetap hati-hati ya, Nak). Tapi sebagian tentu banyak juga yang cengeng menghadapi ini semua.. Biasanya kakek dan nenek lah yang kebagian tugas mengantar cucu-cucu mereka ke sekolah agar tangis mereka reda.
Dari beberapa paparan di atas, alangkah baiknya kita semua juga menghormati anak-anak yang belum mempunyai kesempatan diantar oleh orang tua mereka di #HariPertamaSekolah dengan menjaga perasaan mereka.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H