Lihat ke Halaman Asli

Adham Rafi

mahasiswa

Sejarah Berdirinya Museum Satria Mandala

Diperbarui: 19 Oktober 2024   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: trippers.id

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah Asia Selatan dengan dosen pengampu Bapak Agus Kusman, S.Hum., MA.

Sejarah Berdirinya

Museum Satria Mandala adalah museum yang berfokus pada sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Museum Satria Mandala, yang terletak di Jakarta Selatan, jalan Gatot Subrotot Indonesia, didirikan untuk menghormati sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan peran Angkatan Darat dalam proses tersebut. Museum ini diresmikan pada 5 oktober 1972 oleh presiden Soeharto. Museum ini resmi dibuka pada 14 Agustus 1993, dan merupakan bagian dari upaya untuk mendokumentasikan dan memamerkan koleksi  yang berkaitan dengan militer serta sejarah perjuangan bangsa.

Gedung yang digunakan sebagai Museum Satria Mandala awalnya merupakan rumah milik Ratna Sari Dewi, istri Presiden Soekarno. Rumah tersebut kemudian diambil alih oleh pemerintah dan diubah menjadi museum. Nama "Satria Mandala" sendiri berasal dari kata "Satria" yang berarti pejuang atau prajurit, dan "Mandala" yang berarti tempat atau kawasan suci, sehingga maknanya adalah "tempat para prajurit".

Koleksi yang ada di museum ini meliputi berbagai jenis senjata, kendaraan militer, serta diorama yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Selain itu, museum ini juga memiliki ruangan yang menyimpan barang-barang pribadi para pahlawan nasional, termasuk Jendral Soedirman.

Museum Satria Mandala tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang sejarah militer Indonesia, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan informasi bagi pengunjung tentang pentingnya sejarah dan peran militer dalam mempertahankan kemerdekaan. Melalui pameran dan kegiatan edukasi, museum ini berupaya untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan kesadaran sejarah di kalangan masyarakat, terutama generasi muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline