Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman Bakti Sosial

Diperbarui: 7 Januari 2016   17:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah UAS, munculah remedial itulah yang saya rasakan saat itu. Seminggu saya UAS, minggu depannya saya remed . Ternyata pelajaran yang diajar oleh pak Wajenk yaitu Sosiologi diremedial. Saat itu terjadi rasanya sedih banget.

Untuk itu guru sosiologi memberikan remedial yang sangat mulia yaitu mengadakan bakti social dipanti asuhan di daerah sekolah.

Setelah tau itu, kelas saya mengadakan rapat berhari hari untuk melaksanakan bakti social itu. Waktu lagi rapat kita membuat struktur panitia, konsumsi,transportasi, sumbangan dana dan lain lain. Kita rapat dari pagi sampai sore, dan rasanya pegel sekali.

Saya mengharapkan siswa siswi kelas X8 bisa hadir di acara bakti social yang diadakan di panti asuhan Al – Hidayah, ternyata harapan salah, yang datang hanya 24 murid dari 39 murid. Dan inilah datanya :

Anak yang ikut ke panti asuhan = 24 orang

Anak yang tidak ikut ke panti namun sudah bayar = 3 orang ( Ilham, Martin, Shilla )

Anak yang tidak mengikuti = 9 orang ( Nabila, Marsya, Puji, Novie, Kristin, Jose, Alfa,     Abidzar, Benito )

Anggaran kegiatan : Pemasukan Rp 50.000 untuk panitia dan Rp 30.000 untuk anggota 

Jumlah seluruhnya Rp 1.320.000

Donasi yang diberikan ke panti asuhan sebesar Rp 1.000.000 dan baju layak pakai

Kami memberikan temanya Fun, Education, and Sosial . Waktu pelaksanaannya Sabtu, 12 Desember 2015 pukul 10.00 s/d 14.00.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline