Lihat ke Halaman Asli

Ade Zaenudin

Verba Volant, Scripta Manent.

Lima Jaga Kunci Bahagia

Diperbarui: 6 Juli 2024   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ade Zaenudin

Oleh: Ade Zaenudin

Bahagia itu sederhana, begitu kira-kira kalimat yang sering kita temukan saat seseorang dalam keadaan mood positif-nya memuncak, yang dilatarbelakangi dengan kegiatan atau peristiwa yang sederhana menurut versinya. Saat sang Ibu menatap anaknya makan begitu lahap, atau saat sang guru mendengar kata terima kasih dari muridnya, lalu mereka pamit dan salaman. Sesederhana itu, dan seindah itu.

Selaku orang yang beriman, yang percaya bahwa ada kehidupan abadi setelah kematian, maka berharap kebahagiaan itu tidak hanya didapat di dunia saja, tapi ingin juga bahagia di akhirat kelak, maka pantaslah kita lantunkan doa


Allah subhanahu wata'ala sudah memberikan kisi-kisi bagaimana kita memperoleh kebahagiaan di dunia dan diakhirat tersebut dalam Q.S. Al-Mu'minun, ( قد افلح المؤمنون ). Kisi-kisi tersebut saya istilahkan Lima Jaga, Kunci Bahagia.

1. Jaga Salat.

Orang-orang yang khusyu' dalam salatnya. (Q.S. Al-Muminun: 2)


Perasaan bahagia akan dirasakan oleh orang yang sudah menunaikan salat, lega rasanya, terlebih salatnya dikerjakan dengan khusyu. Andai saja masih ada yang mengaku mu'min lalu tidak ada kerisauan saat meninggalkan salat, maka dipastikan orang tersebut sedang bermasalah. Ilustrasinya kira-kira seperti ini, jika ada seorang karyawan dijanjikan akan mendapat bonus mobil mewah hanya dengan syarat hadir ke kantor setiap hari, maka dipastikan dia akan memperjuangkan kehadirannya sekuat tenaga, aneh kalau dia cuek begitu saja.

2. Jaga Sikap.

Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. (Q.S. Al-Muminun:3)


Hidup ini pilihan, mau susah apa senang? mau surga atau neraka? Tentu kita semua ingin bahagia, maka pilihlah kegiatan-kegiatan positif, yang baik-baik saja. Jangan memilih kegiatan yang unfaedah atau tidak ada gunanya.


Sikap baik akan berpotensi menebar virus kebahagiaan, betapa tidak? Hanya karena senyum yang tulus dari seorang kasir, maka seorang pelanggan menetapkan hatinya untuk tidak berpindah ke lain toko, bahkan berpotensi mempromosikan kepada pelanggan yang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline