Lihat ke Halaman Asli

Surat Terbuka untuk Bapak Presiden: Bangun Dong Pak Jokowi!

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14237109711666571149

Bangun dong Pak Jokowi!

[caption id="attachment_350732" align="aligncenter" width="303" caption="image by: Lone Wolf Design"][/caption]

Surat terbuka ini saya tujukan kepada yang terhormat bapak Jokowi dan Semua Anggota DPR RI.

Saya adalah seorang dan salah satu rakyat kecil yang mungkin mewakili setetes embun kekecewaan dari rakyat Indonesia terhadap keadaan negara dan hukum yang terjadi sekarang. Kapan kemelut serta kekisruhan ini akan berhenti.

Tanpa disadari oleh bapak-bapak yang terhormat yang memimpin negeri ini, apa yang telah terjadi sekarang ini bukanlah masalah kecil yang seenaknya selah dibiarkan berlarut-larut. Masalah yang terjadi sekarang adalah masalah besar yang menjadi sorotan publik bukan hanya di Indonesia tapi juga luar negeri.

Apakah bapak-bapak tidak malu kalau negara kita ini dipermalukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,yang hanya menginginkan kekuasaan dan kesenangan pribadi.
Bapak-bapak pemimpin negara yang terhormat, saya harap bapak bisa membuka mata dan bangun dari tidur bapak-bapak semua. Selesaikan masalah ini sesegera mungkin dan jangan selalu saling menyalahkan serta selalu mengatakan sabar dan sabar tapi bangun dan buka mata bapak-bapak sekalian dan lakukan tindakn nyata, selesaikan permasalahan bangsa yang terjadi di negara kita ini dengan tegas, cerdas dan bijaksana.
Jangan buat kami selalu menonton dan mendengar sebuah cerita yang mempunyai alur tanpa akhir dan ketidak elasan. Cerita ini harus segera berakhir pak karena jangankan saya, bahkan bapak-bapak pun akan bosan menonton sebuah cerita sinetron kalau episodnya sampai ratusan tapi adegan dan skenarionya hampir sama disetiap episode.

Khusus buat bapak Jokowi, bapak sekarang adalah pemimpin negeri, kami mengharapkan bapak adalah orang yang terbaik dari yang baik, kami tidak mau bapak menjadi , “Sang Ksatria Piningit Yang Dijadikan Boneka di Dalam Negeri Huru-Hara".


Semoga saja surat terbuka ini bisa dibaca dan didengar oleh bapak-bapak terhormat sekalian, saya harap tidak ada ketersinggungan atas apa yang saya katakan tapi memunculkan kesadaran dara bapak-bapak terhormat sekalian untuk menyelesaikan semua pemersalahan negeri ini. Saya hanya berusaha menyuarakan isi hati dan beginilah yang bisa saya lakukan. Saya mewakili rakyat, mungkin, tidak ingin selamanya berdiam diri ketika bangsa tengah dilanda kecemasan yang mendunia. (Supriadi-Ade)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline