Sejak zaman dulu, sudah menjadi tradisi, namun diyakini kebenarannya, bahwa kata guru merupakan akronim dari “digugu” dan “ditiru”. Digugu berarti diikuti, sedangkan ditiru berarti ditauladani. Ini mengandung arti bahwa seorang guru tidak hanya mahir dalam hal pedagogik, akan tetapi sikap dan karakter guru merupakan hal yang paling utama yang akan menjadi tauladan bagi para siswanya.
Guru merupakan sosok yang memegang peran sentral dalam dunia pendidikan. Secara umum, guru dapat didefinisikan sebagai individu yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bimbingan, mengajar, dan membimbing peserta didik agar mencapai tujuan pendidikan. Yang bukan sekedar penyampai informasi, seorang guru juga berperan sebagai pembimbing, motivator, dan teladan bagi siswanya.
Seiring dengan itu, pembelajaran di abad-21 guru banyak memiliki tantangan yang akan dihadapi dan peluang yang dapat dimanfaatkan. Transformasi global dalam teknologi, ekonomi, dan budaya, semua itu memerlukan pendekatan yang inovatif dan adaptif dari para pendidik. Segala aktifitas akan terfokus pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat.
1. Teknologi
Integrasi teknologi merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran. Guru tidak hanya berkutat dengan pensil dan kertas, akan tetapi harus memiliki keterampilan digital yang sangat kuat, sehingga mampu memanfaatkan alat-alat digital yang tersedia yang akan meningkatkan pengalaman belajar siswa.
2. Kesenjangan Pembelajaran (learning gap)
Adanya kesenjangan akses pendidikan dan sumber daya menuntut seorang guru untuk mampu mengatasi tantangan tersebut. Diantaranya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif yang akan mendukung semua siswa.
3. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter menurut Kemendikbudnas (2010) diselenggarakan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, sehat, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan karakter ini identik dengan pendidikan moral dan akhlak. Dalam pembelajaran abad-21 pendidikan moral dan akhlak akan menjadi tantangan besar bagi seorang guru, karena era digital yang memudahkan siswa mengakses segala informasi.
4. Perubahan Kurikulum
Seiring berkembangnya zaman baik pengetahuan atau teknologi, secara otomatis tuntutan pasar kerjapun berubah. Oleh karena itu, kurikulum harus diperbarui menyesuaikan dengan tuntutan zaman agar relevan dan memberikan keterampilan yang diperlukan oleh pasar di masa mendatang yang semakin kompleks.