Lihat ke Halaman Asli

Kang Ade

Redaktur LDII PC Soreang

Saya Ajak Anda Semua Mengenal Rujak Ciherang Banjaran

Diperbarui: 18 November 2024   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rujak Ciherang Banjaran: Sensasi Otentik dengan Aroma Kecombrang---Beberapa waktu lalu, saya berkunjung ke rumah Asep Rosadi di kawasan Ciherang, Banjaran. Tujuan utama saya adalah membeli banyak bumbu Rujak Ciherang untuk dikirim ke kota Bandung. Selain itu, saya dan keluarga juga sering menikmati rujak dengan pelengkapnya bumbu khas buatan Pak Asep Rosadi.

Nah, Apakah Anda sudah pernah mencoba kenikmatan Rujak Ciherang Banjaran? Kuliner khas dari Desa Ciherang ini memadukan cita rasa tradisional dengan aroma harum kecombrang atau honje, menjadikannya sajian istimewa yang dikenal hingga ke luar Bandung.

Keunikan Rujak Ciherang Banjaran

Rujak Ciherang berakar dari Kampung Ciherang, Desa Kiangroke, Banjaran, Kabupaten Bandung. Berlokasi di Jalan Ciherang 81, warung sederhananya tetap mempertahankan nuansa klasik. Di etalase kayunya, tersaji bumbu rujak khas dalam stoples plastik, ditemani sirup bandrek dan camilan seperti opak, kacimpring, serta berondong.

Saat musim haji tiba, bumbu rujak ini kerap menjadi oleh-oleh favorit para jamaah asal Bandung. Dengan ketahanan hingga tiga bulan di suhu ruang, atau lebih lama jika disimpan di lemari pendingin, bumbu ini praktis dan siap memanjakan selera kapan saja.

Ragam Buah dan Sentuhan Ubi Merah

Salah satu keistimewaan Rujak Ciherang adalah variasi buah segarnya yang mengikuti musim, seperti mangga muda, bengkuang, kedongdong, nanas, mentimun, hingga jambu air. Uniknya, ubi merah juga ditambahkan, memberi rasa yang khas. Semua bahan ini disajikan dengan siraman sambal rujak yang memadukan rasa pedas, manis, dan asam secara sempurna.

Rahasia Sambal yang Kaya Rasa

Kecombrang menjadi elemen utama dalam sambal Rujak Ciherang, menciptakan aroma dan rasa yang khas. Sambal ini diolah dari bahan-bahan tradisional seperti cabai rawit, asam jawa, gula aren, dan garam menggunakan cobek batu. Teknik tradisional ini menghasilkan bumbu yang halus dan kaya rasa.

Dengan tekstur yang kental tanpa tambahan air, sambal ini mampu meresap sempurna ke dalam buah-buahan, menciptakan perpaduan rasa yang harmonis di setiap gigitan. Keunggulan lainnya, bumbu ini dapat bertahan hingga satu tahun jika disimpan di lemari es.

Kecombrang, Sang Pemberi Aroma Khas

Perlu Anda ketahui bahwa kecombrang atau honje dalam sambal ini didatangkan langsung dari pemasok di Cianjur Selatan. Para pemasok sering kali harus menjelajahi hutan di kawasan Cisewu, Garut, untuk memenuhi kebutuhan honje yang mencapai 500 kg per bulan. Bahan ini menjadi kunci di balik rasa otentik yang tidak tergantikan.

Tradisi yang Terjaga untuk Kualitas Terbaik

Proses pembuatan sambal dilakukan dengan metode tradisional. Bahan-bahan dicampur dalam kuali tanah liat dan diaduk hingga mencapai konsistensi yang sempurna sebelum disajikan bersama irisan buah segar.

Dengan cita rasa yang autentik, daya simpan yang luar biasa, dan kualitas terbaik, Rujak Ciherang adalah ikon kuliner Banjaran yang wajib Anda coba. Saat berada di Kampung Ciherang, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi langsung kelezatan ini!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline