Lihat ke Halaman Asli

Ades Suntama

Pegiat Sosial

Peran Filsafat Politik dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Diperbarui: 12 Januari 2025   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Ilustrasi Indonesia Emas 2045 (Sumber : Leonardo.Ai)

Indonesia memiliki cita-cita besar untuk menjadi negara maju, adil, dan berkelanjutan melalui visi Indonesia Emas 2045. Namun, perjalanan menuju visi tersebut menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ketimpangan sosial hingga pengelolaan keberagaman. Demokrasi sebagai sistem politik memberikan ruang bagi pengelolaan negara yang lebih inklusif dan adil, tetapi tanpa landasan pemikiran yang matang, demokrasi dapat kehilangan arah. Di sinilah filsafat politik memainkan peran penting.

Filsafat politik bukan hanya sebuah kajian teoretis, tetapi sebuah alat refleksi untuk memahami dan menyelesaikan tantangan sosial, ekonomi, dan politik. Dengan menggali nilai-nilai keadilan, kebebasan, dan inklusivitas, filsafat politik memberikan panduan untuk menciptakan tata kelola yang adil dan berorientasi pada keberlanjutan. Esai ini akan membahas tiga peran utama filsafat politik dalam mewujudkan Indonesia Emas di era demokrasi: sebagai fondasi keadilan sosial, pengelolaan keberagaman melalui inklusivitas, dan pilar keberlanjutan untuk masa depan.

Filsafat politik memberikan kerangka berpikir yang esensial dalam menciptakan keadilan sosial di era demokrasi. Keadilan tidak hanya mencakup distribusi kekayaan, tetapi juga akses terhadap hak-hak dasar dan kesempatan yang setara bagi seluruh warga negara. Dalam konteks Indonesia, filsafat politik menawarkan panduan untuk mengatasi ketimpangan sosial yang masih menjadi tantangan besar. Dengan fokus pada nilai kebersamaan dan kesejahteraan kolektif, filsafat politik memungkinkan perumusan kebijakan yang lebih berorientasi pada pemerataan, sehingga visi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud.

Keberagaman Indonesia menghadirkan tantangan tersendiri dalam membangun sistem politik yang inklusif. Sebagai negara dengan pluralitas etnis, agama, dan budaya, Indonesia membutuhkan filsafat politik untuk merancang tata kelola yang menghormati hak-hak setiap kelompok. Selain itu, kebebasan individu menjadi elemen penting dalam demokrasi, namun harus diimbangi dengan tanggung jawab sosial. Filsafat politik membantu menciptakan kebebasan yang berfungsi untuk kesejahteraan bersama, bukan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu. Dengan demikian, inklusivitas dapat terwujud tanpa mengorbankan harmoni sosial.

Visi Indonesia Emas 2045 tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan sosial dan lingkungan. Filsafat politik memainkan peran penting dalam memastikan bahwa kebijakan publik tidak hanya menghasilkan manfaat jangka pendek, tetapi juga mempertimbangkan dampak jangka panjang. Dalam hal ini, filsafat politik memberikan kerangka untuk merancang sistem politik yang adil dan berkelanjutan, sehingga kemajuan yang diraih dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Dengan pendekatan ini, Indonesia dapat menjadi negara yang tidak hanya maju secara materi, tetapi juga bermartabat dan adil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline