Lihat ke Halaman Asli

Ade Sudrajat

Guru Matematika

BISA KARENA BIASA, BIASA KARENA DI PAKSA!

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

BISA KARENA BIASA, BIASA KARENA DI PAKSA! Kalimat ini selalu saya ulang-ulang ketika mengajar matematika di kelas XII. Maklum semua sudah tau bahwa kalau masuk SMK, maka orientasinya adalah KERJA, bukan mendalami ilmu yang tidak ada hubungannya dengan dunia kerja, apalagi matematika.

Saya mengajar di SMK kelompok pariwisata, Tahun 2007 saya mengajar jurusan akomodasi perhotelan. Dari 30 anak didik dalam satu kelas yg saya ajar, ada yang masih tidak bisa perkalian...(haaaa ngelus dada). Tantangan terjadi ketika kelas XII dihadapkan pada UAN yang nilai minimalnya waktu itu masih 5,5!. Harus ada strategi yang pas supaya semua anak lulus semua (tentunya strategi yang positif dong….). beberapa hal yang saya lakukan diawal semester yaitu:

1.Mendata siswa yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata (ada sekitar 5 siswa)

2.Mendata kemampuan yang biasa saja dan yang dibawah standar

3.Membuat kelompok kerja dengan siswa yang diatas rata-rata sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab terhadap kelompoknya

4.Kelompok tersebut dibimbing untuk membuat diskusi dan kerja kelompok diluar pembelajaran.

Diawal-awal strategi tersebut kurang berjalan lancar. Tapi saya stimulus dengan melakukan Try out setiap minggu,untuk melihat kemajuan kemampuan anak. Saya terus motivasi dengan kata-kata BISA KARENA BIASA, BIASA KARENA DI PAKSA!, jadi kalau mau bisa kita harus memaksa diri kita sekuat tenaga untuk belajar. Diluar dugaan, anak2 benar2 antusias. Bahkan siswa sampai pilang jam 3 sore dari sekolah. Mereka di kelas terus diskusi. Saya menyaksikan langsung bagaimana siswa yang kemampuan rendah dibimbing dengan telaten oleh siswa yang berkemampuan diatas rata-rata. Dahsyat!!! Dengan bahasa dan gaya mereka sendiri….mereka mampu memahami pelajaran matematika.

Setelah selesai UAN, saya bertemu dengan mereka, dan mereka berkata, “Pa, UAN nya fell like try out”. Saya mengerjakan UAN kaya try out aja pa, soal-soalnya sudah biasa itu mah….banyak yang mirip dengan soal try out. Dalam hati saya bilang “Alhamdulilah…..” Benar saja, pas pengumuman UAN, nilai matematikanya bagus2.

Dari pengalaman tadi ada beberapa hal yang dapat kita petik pelajaran:

1.Tidak ada anak yang bodoh, yang ada adalah anak yang malas.

2.Pada usia siswa SMK/SMA, untuk mau belajar, siswa masih tergantung dari pribadi gurunya. Kepribadian guru yang baik, yang selalu memotivasi, yang selalu semangat akan berimbas pada semangat anak dalam belajar.

3.Rumus BISA KARENA BIASA, BIASA KARENA DI PAKSA! Nampaknya harus terus tertanam dalam diri siswa

Cimahi, 08 Mei 2015

TULISAN INI ADALAH TUGAS DIKLAT ONLINE P4TK MATEMATIKA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline