Lihat ke Halaman Asli

ADE SETIAWAN

TERVERIFIKASI

Kepala Puskeswan Pandeglang

Waspada Kasus Aktif Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan Jelang Hari Raya Kurban

Diperbarui: 8 Mei 2024   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Dokter Hewan Puskeswan Pandeglang periksa ternak sapi / Dokumentasi Pribadi

Menjelang Hari Raya Idul Adha patut diwaspadai ancaman mewabahnya kembali kasus aktif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan, khususnya ternak kurban seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba.

Hal itu lantaran menjelang hari raya kurban ini, lalu lintas keluar masuk hewan ternak dari dan keluar suatu wilayah atau daerah mulai ramai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin berkurban.

Sementara itu, kasus PMK yang pernah mewabah tahun 2022, saat ini sudah tak terdengar santer lagi, walaupun Indonesia belum bebas dari penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap (berkuku belah) ini.

Pun di Provinsi Banten, dimana saya tinggal hingga saat ini belum dinyatakan bebas dari PMK, meskipun saat ini laporan penyakit tersebut sudah tidak ada.

Lain halnya, pada sejumlah wilayah atau daerah lain di Indonesia, ternyata kasus PMK baru-baru ini kembali terjadi mengintai ratusan sapi milik peternak di Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Tak hanya di Jatim, saya menelusuri melalui pencarian google ternyata kasus aktif PMK baru juga ditemukan lagi di Kabupaten Boyolali dan Klaten Provinsi Jawa Tengah (Jateng), serta Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Sejumlah kasus PMK yang terjadi juga sudah dikonfirmasi melalui rilis Kementerian Pertanian (Kementan) yang diunggah situs resmi kementan.go.id tanggal 23 Februari 2024 yang menyebut, kasus PMK Kabupaten Pasuruan telah diinvestigasi oleh dinas terkait, dan telah dilakukan pengujian oleh laboratorium rujukan PMK milik Kementan yakni Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) yang berpusat di Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur dengan hasil positif PMK.

Dalam rilis bertajuk “Kementan Kendalikan PMK di Pasuruan, Ingatkan Pentingnya Vaksinasi Rutin” tersebut mengungkapkan bahwa merebaknya kasus PMK ini, menjadi pengingat akan pentingnya vaksinasi rutin dan ulangannya setiap 6 bulan untuk memberikan kekebalan optimal kepada hewan rentan.

Dari kejadian tersebut membuktikan bahwa terdapat potensi sewaktu-waktu terjadi kasus baru PMK yang akan cepat meluas jika tidak dapat dikendalikan dengan baik. Bahkan bukan tak mungkin wabah PMK bisa terulang kembali.

Terlebih, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat merupakan provinsi-provinsi sentra ternak (sapi) nasional yang produksi hewan ternaknya akan didistribusikan ke wilayah atau daerah lain di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline