Lihat ke Halaman Asli

ADE SETIAWAN

TERVERIFIKASI

Kepala Puskeswan Pandeglang

Saat Lebaran Ditanya "Kapan Nikah?" Ini Jawaban Lucu Anak Saya!

Diperbarui: 5 April 2024   04:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ilustrasi pernikahan (Shutterstock/Ruska Pixs) / Kompas.com

Pengalaman pribadi ini saya tulis untuk Mystery Topic 4 “Jawaban Lucu Pertanyaan Lebaran” Semoga bisa meredakan kegundahan hati para jomblo, lajang, dan bujang yang sering mendapat pertanyaan "Kapan nikah?".

Tradisi Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran di dalam kultur budaya masyarakat jadi momentum yang paling dirindukan para orangtua, keluarga, dan anak-anaknya.

Ya, momen Lebaran sangat tepat untuk berkumpul bersama keluarga besar. Terlebih saat Lebaran adalah hari libur nasional dan cuti bersama yang cukup panjang.

Nah, sebagai orangtua jujur saja pertanyaan “Kapan nikah” pernah saya lontarkan kepada anak pertama saya sewaktu belum menikah.

Saya pikir hal itu suatu kewajaran sebagai bentuk perhatian orangtua kepada anaknya.

Apalagi kami jarang kumpul lantaran sang anak bekerja di luar kota tempat kami tinggal. Di momen Lebaran itulah kami selalu berkumpul.

Pertanyaan tersebut saya ucapkan tidak dengan nada serius juga. Itu sekadar pengingat saja dari orangtua kepada sang anak supaya berumah tangga dan ingin tahu apakah sang anak sudah ada rencana menikah atau belum.

Terlebih pada saat itu umur anak saya sudah lebih 20 tahun, punya pekerjaan, dan kondisi keuangan yang cukup baik.

Jadi, pertanyaan tentang kapan menikah menjadi hal wajar buat orangtua. Bahkan, dalam keseharian jika kita punya anak perempuan, pertanyaan “Kapan nikah?”sudah hal yang umum untuk ditanyakan.

Belakangan saya baru nyadar pertanyaan “Kapan nikah?” harusnya tidak boleh diutarakan lantaran dinilai kurang peka atau tidak berperasaan yang berakibat akan menyakitkan bagi si pendengarnya.

Lantas, apa jawaban lucu pertanyaan Lebaran “Kapan Nikah?” dari sang anak?

Tahun pertama setelah lulus kuliah dan langsung bekerja di luar kota, saat mudik pulang kampung untuk berlebaran bersama keluarga, kepada anak perempuan saya- si sulung - saya bertanya: “Kakak Kapan Nikah?” Jawab si sulung: “Tahun depan” katanya dengan nada rada ketus.

Mendapat jawaban kepastian dari sang anak, tentu saja hati saya lega lantaran kata “Tahun depan” menunjukan waktu yang pasti yakni tahun depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline