Pagi Subuh har ini, saya menghubungi via whatsapp salah seorang anak saya yang sedang kuliah di Tangerang, Provinsi Banten.
Usai saling menyapa dan bercerita situasi dan kondisi selama puasa Ramadan 1445 H, tak lupa saya bertanya kabar perkembangan perkuliahannya. Alhamdulillah semua baik-baik saja.
Ya, tahun ini memang genap tiga tahun sang anak hidup ngekos di Kota Tangerang, tempat dimana dia sedang menempuh pendidikan diploma di salah satu kampus politeknik negeri.
Jadi, menjalani Ramadan tahun ini sebagai anak kosan sudah terbiasa baginya. Ketika saya tanya dimana buka puasa hari ini? Dia menjawab "Hari ini Salman dines siang Ayah, buka di RS," katanya.
Saya pun mencoba bertanya lebih jauh tentang kesehariannya menjalani puasa Ramadan 1445 H. Pasalnya, karena kesibukan di tahun terakhir perkuliahannya menyebabkan sejak hari pertama Ramadan ini sang anak belum sempat pulang ke rumah.
Nah, cerita yang dituturkan sang anak inilah yang akan saya bagikan melalui topik pilihan Ramadan Bercerita 2024.
Baca juga: Jaga Spirit Puasa agar Finansial Sehat Selama Ramadan, Bisakah?
Nama panggilan sehari-hari sang anak adalah Salman. Laki-laki tangguh kelahiran 11 November 2003 ini tinggal di tempat kos seorang diri menempati luas kamar ukuran 4 m x 6 m, tempat tinggal yang nyaman bagi seorang mahasiswa kosan.
Rumah khusus kosan itu terletak di kawasan jalan Dr. Sintanala, Kecamatan Neglasari.
Lokasi kosannya cukup strategis. Terletak persis di belakang Kampus Politeknik Kesehatan. Jadi, dia tiap hari jalan kaki ke lokasi kuliah yang berjarak sekira 80 meter.