Lihat ke Halaman Asli

ADE SETIAWAN

TERVERIFIKASI

Kepala Puskeswan Pandeglang

Jangan Pasung Karena Terganggu Jiwanya

Diperbarui: 4 Oktober 2023   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Evakuasi Korban Pasung/Dokumen RAP Pandeglang

Baru-baru ini saya berkesempatan kembali menyambangi mantan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) korban praktik pasung yang pernah dibebaskan, bahkan akhirnya bisa disembuhkan.

Ceritanya, dulu sebelas tahun lalu pada tahun 2012, Sang mantan -- sebut saja Namanya Pulan - pernah dipasung selama tiga tahun (2019-2012) sebelum akhirnya dibebaskan relawan anti pasung dan di rawat di Rumas Sakit Jiwa (RSJ) hingga sembuh.

Menurut catatan yang ada pada saya, saat itu 2012 Pulan dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ) Grogol, Jakarta selama 2 bulan sampai pulih. Bahkan pada tahun 2014 Pulan juga sudah menikah dan kemudian memiliki putra.

Namun sayangnya, kesembuhan Pulan hanya bertahan lima tahun saja. Saat ini kondisinya kembali seperti semula. Alias di pasung kembali. Itu kejadiannya sejak 2017 sampai dengan sekarang sudah enam tahun.

Menurut cerita Sang keluarga. Pulan terpaksa di pasung kembali karena sejak 2017 awal perilakunya sudah tidak bisa dikendalikan. Sehingga dianggap dapat membahayakan dan mengganggu ketentraman warga setempat. Sementara untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut terkendala kemampuan ekonomi.

Menurut keluarga, selama periode 2015-2017 Pulan sudah beberapa kali dibawa berobat ke Puskesmas terdekat bahkan sampai pernah dirawat kembali di RSJ.

Inilah yang menjadi alasan kuat untuk dirawat sendiri di rumah dan dipasung. Keluarga akhirnya menyerah lantaran usaha yang menurut mereka telah maksimal dilakukan, tapi tidak ada perbaikan dan semakin parah.

Melihat kondisi seperti ini saya menjadi miris.  Pulan -yang saat ini berusia sekira 40 tahun, warga dekat sekampung saya, saat ini terpaksa harus mendekam lagi di saung sempit yang terletak di belakang rumah, dengan posisi kaki terkungkung balok kayu.

Seperti kebanyakan korban pemasungan lainnya. Pulan terpaksa harus makan, tidur, dan buang hajat di saung tersebut tanpa alas selama bertahun-tahun. Saung yang hanya beratap plastik terpal tersebut bahkan tidak mampu memberikan perlindungan terhadap cuaca malan atau rasa dingin ketika saat hujan.

Melihat kondisinya saat ini, Pulan mungkin termasuk salah satu korban pasung yang belum beruntung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline