"Kabupaten Pandeglang saat ini menjadi salah satu daerah yang "zero case" (nol kasus) penyakit mulut dan kuku sejak tahun 2022," - Dr. Nasir, SP., MBA., MP
Selasa (26/09/2023) awal pekan kemarin, saya berkesempatan mendampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang Dr. Nasir, SP., MBA., MP mengikuti Rakor Kegiatan Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Dalam perjalanan - pergi ke Kota Bandung, kami berbincang panjang lebar perihal penanganan PMK pada hewan peliharaan ternak di Kabupaten Pandeglang.
Nasir menyatakan, Kabupaten Pandeglang saat ini menjadi salah satu daerah yang "zero case" (nol kasus) penyakit mulut dan kuku sejak tahun 2022.
Lelaki kelahiran Aceh Utara yang menamatkan Sarjana Pertanian dan Magister Industri Kecil Menengah di Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menjelaskan, PMK merupakan salah satu penyakit hewan menular strategis (PHMS) yang sempat mewabah pada awal 2022. Penyakit ini menyerang ternak berkuku genap seperti sapi, kerbau, domba dan kambing.
Baca juga : Lebih Dekat Bersama Doktor Nasir, Penggagas Aplikasi 'Sidapang'
Ia juga mengungkapkan, bahwa pada awal 2022 (pernah) terjadi kasus 28 ekor ternak sapi dan kerbau tertular PMK di Kabupaten Pandeglang.
Terkait hal itu, DPKP Pandeglang telah melakukan langkah-langkah pengendalian PMK secara terukur di antaranya melalui observasi intensif dilakukan dengan peningkatan biosecurity, pemberian vitamin antibiotik dan herbal.
Sehingga pada akhir Juli 2022 kasus PMK teratasi dengan 23 ekor sembuh dan lima ekor dipotong.
Keberhasilan menekan angka kasus PMK sampai pada angka nol sejak Agustus 2022 hingga September 2023 dinilai Nasir berkat kerjasama yang baik antar semua pihat, TNI / Polri, kecamatan dan penyuluh pertanian di lapangan serta petugas Puskeswan Pandeglang.