"Efek el-nino tidak terbendung dampaknya bagi para petani Pandeglang. Saat ini, terdapat 1.809 hektar (Ha) lahan pertanian di 12 kecamatan Kabupaten Pandeglang sudah terdampak kekeringan,"
Beberapa waktu lalu penulis berkesempatan berbincang dengan Dr. Nasir, SP., MBA., MP, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang. Ditengah kesibukannya, kami berbincang lumayan panjang, membahas laporan tentang pelayanan kesehatan yang menjadi tugas pokok saya selaku Kepala Pusat Kesehatan Hewan.
Dalam perbincangan tersebut, penulis sempat menyinggung kesibukannya sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat II (PKN II) yang tengah beliau ikuti sejak bulan Juli 2023 sampai November mendatang di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Kementerian Pertanian Ciawi, Bogor.
Nasir menceritakan, meski menjadi peserta PKN II, dirinya tetap lebih banyak berada di Kabupaten Pandeglang ketimbang di Bogor. Hal itu lantaran sesuai jadwal yang ia susun proses PKN II lebih banyak waktu dilakukan secara 'on luring' (zoom red) ketimbang 'off daring' (tatap muka red).
Dalam perbincangan berikutnya, sekilas kami membahas rancangan proyek perubahan (PKN II) yang dia rancang menjadi cikal bakal inovasi kegiatan strategis digitalisasi data pangan Kabupaten Pandeglang. "Nantinya berbagai stakeholder pertanian dapat menggunakan data tersebut dengan cepat dan valid,' ujarnya.
Nah, pada perbincangan topik ini Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menceritakan betapa sulitnya mendapatkan data pangan di lapangan. Terlebih saat ini di sebagian wilayah pertanian di Kabupaten Pandeglang sedang terjadi kekeringan akibat kekurangan pasokan air sebagai dampak efek el-nino.
Nasir yakin gagasannya untuk mendigitalisasi data pangan akan menjadi 'data base' dalam pengambilan kebijakan terutama terkait mengantisipasi dampak el-nino terhadap sektor pertanian di Kabupaten Pandeglang.
"Sehingga kita bisa memiliki data yang mantap, realtime, akurat dan cepat dengan menyiapkan Sistem Informasi Digitalisasi Data Pangan yang nantinya disiapkan dalam bentuk aplikasi," katanya dengan bersemangat.
Menyoal efek e-nino, Nasir mengungkapkan, sebetulnya DPKP Pandeglang sejak awal informasi dia peroleh tentang fenomena el-nino, sudah menginstruksikan melalui petugas penyuluhan pertanian lapangan (PPL) untuk melakukan gerakan percepatan tanam dan memaksimalkan capaian target luas tanam pada musim tanam (MT) April-September 2023 yang telah ditetapkan dengan menyusun rencana target tanam April-September 2023.
Kendati akhirnya, dia menjelaskan efek el-nino tidak terbendung dampaknya bagi para petani Pandeglang. Saat ini ungkap Nasir, terdapat 1.809 hektar (Ha) lahan pertanian di 12 kecamatan Kabupaten Pandeglang sudah terdampak kekeringan.