Lihat ke Halaman Asli

Setidaknya, Kepri Berani Bermimpi Menjadi Tuan Rumah PON 2024

Diperbarui: 2 Oktober 2016   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur Kepri Nurdin Basirun (tiga dari kanan) saat di Stadion Citramas. (foto: pemprov.go.id)

Ada dua hal yang saya suka sepanjang 2016 dari Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Nurdin Basirun. Keduanya berkaitan dengan olahraga. Pertama, ingin ada klub sepak bola handal di Kepri. Kedua, ingin jadi tuan rumah PON 2024.

Yang sepak bola handal itu bolehlah saya kira, punya klub sekelas Divisi Utama (DU) di Kepri. Sebelum tentunya ada klub anggota kasta tertinggi, Indonesia Super League (ISL). Tapi yang saya kira itu sepertinya tak pernah diungkap tegas oleh Nurdin. Benarkah DU atau sekalian ISL.

Dalam kolom Mata Bola ini, saya pernah nulis ''Semoga Bukan Sekadar Angin Surga, Kepri Punya Klub Divisi Utama'' yang terbit 24 Juli 2016. Tulisan itu mengutip status Facebook (FB) pihak yang mengurus klub YSK 757 Karimun yang disebut-sebut milik Nurdin. ''Gubernur Kepri sebagai pemilik klub YSK 757 FC resmi beli salah salah satu klub divisi utama, stadion dan kota mana yang cocok untuk home basenya?''

Saat pembukaan gelaran Liga Nusantara (Linus) Kepri 15 September 2016, berkali-kali protokol menyebutkan YSK 757 milik Nurdin. Saya baru yakin benar itu memang milik dia karena tak ada bantahan dari Nurdin yang hadir saat itu. Nurdin pun tentu makin senang karena YSK yang juara.

Saya makin mengira yang lain, ketika mantan Bupati Karimun itu datang dengan hanya bersandal jepit ke Stadion Gelora Citramas di Kabil, Batam, Rabu 28 September 2016. Mungkin Citramas, bakal jadi home base klub DU yang sudah dibeli itu pada tahun 2017. Sekalian ini penjajakan sementara dengan jadi tempat latihan klub Linus YSK 757 sebelum bertarung ke Linus tingkat nasional.

Soal benar, atau tidak sudah dibeli klub DU, saya tak pernah dapat konfirmasi. Semoga saja makin transparan infonya, setelah terbentuk kepengurusan baru PSSI Pusat nanti. Lagian, kompetisi DU yang resmi memang baru digelar 2017. Selain itu, jikapun tak jadi dibeli, jalan lolos ke DU bisa ditempuh YSK 757 jika jadi juara Linus Kepri 2017, lalu lolos nasional dan dapat tiket promosi ke DU periode 2018.

Artinya, ada jalan panjang yang dirintis. Tidak sekonyong-konyong terlihat dari kesebelasan handal yang diinginkan Nurdin itu. Tapi soal jadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2024, terus terang, seakan kejutan bagi saya. Malah saya mengira, ini hanya sekadar mengejutkan pengurus KONI Kepri dan atletnya.

Apalagi ini dicetuskan Nurdin saat beramah tamah dengan atlet Kepri yang bertarung di PON Jabar 2016 pada Sabtu 17 September di Bandung. Diucapkan kepada atlet yang pernah merasakan tersendatnya dana latihan persiapan PON 2016 sehingga mereka demo dengan meminta sumbangan ke jalan. Tapi rupanya keinginan Nurdin cepat direspon KONI Kepri yang langsung menyampaikan keinginin itu ke KONI Pusat. KONI Pusat pun menyambut positif.

Namun tunggu dulu, keinginan Nurdin dan respon cepat KONI Kepri itu ternyata kalah cepat dengan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel). Mereka sudah menggaungkannya sejak 2014. Bahkan, target tuan rumah PON 2024 itu sudah sangat serius digerakkan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dengan melibatkan seluruh Bupati dan Walikota di Sumbar yang harus bisa membangun sarana dan prasarana di daerahnya sesuai cabang olah raga (cabor) yang akan digelar di PON.

Mungkin saya agak meninggikan peluang keinginan punya klub sepak bola DU dengan tema semoga bukan angin surga. Maka untuk ingin tuan rumah PON 2024, setidaknya Nurdin berani mengajak seluruh rakyat Kepri bermimpi. Toh, dari mimpi pemimpinlah, rakyatnya coba membantu mewujudkan. Ketimbang pemimpin tanpa mimpi, entah kemana mau dibawa negeri ini. ####

(Penulis Ade Adran Syahlan bermukim di Batam. Dapat dihubungi melalui akun twitternya @adesyahlan. Tulisan ini telah terbit di koran Batam Pos edisi Minggu 2 Oktober 2016)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline