Lihat ke Halaman Asli

Semoga Bukan Sekadar Angin Surga, Kepri Punya Klub Divisi Utama

Diperbarui: 24 Juli 2016   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

''Gubernur Kepri sebagai pemilik klub YSK 757 FC resmi beli salah salah satu klub divisi utama, stadion dan kota mana yang cocok untuk home basenya?''

Itu status Facebook (FB) Atri pada Minggu 17 Juli 2016 pukul 10.19 WIB. Saya yang pertama nge-like dan berkomentar, 10.21 WIB:''Semoga pembeliannya terwujud dan bisa dibawa ke Kepri. Kota mana aja terserah.''

Sebelum Atri bikin status demikian, beberapa hari sebelumnya beliau telah kontak saya. Menyebutkan hal sama secara lisan. Saya tunggu berita resmi di media. Baik cetak atau online, tak ada. Ternyata hanya saya temukan di FB Atri. Karenanya, saat Atri melempar status pilihan home base, saya mengomentari dengan mendoakan benar-benar terwujud. Tak peduli mau dibawa ke kota mana di Kepri.

Bagi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan terutama di Batam, sudah biasa terdengar ada yang mau beli klub Divisi Utama (DU). Juga sering terdengar kabar ada klub DU yang hendak bermarkas di Batam. Tapi itu hanya sering kabar angin. Tak tertulis di media cetak atau online. Jadi, meski hanya di sosmed, apa yang ditulis Atri, ada peningkatan informasi.

Lagian, tak kan berani Atri nulis begitu jika tak dapat info langsung dari sang gubernur, Nurdin Basirun. Atri adalah  pengurus bola di Tanjungbalai Karimun. Dia sebenarnya lebih dikenal sebagai pengelola SSB Tunas Bahari. Salah satu SSB yang banyak prestasi di Karimun hingga Kepri. Dia sudah lama dekat dengan Nurdin saat jadi Bupati Karimun dan dekatnya itu karena bola. Bahkan Atri adalah salah satu pengurus YSK 757 yang lagi bersiap-siap mengikuti Liga Nusantara (Linus) Kepri 2016.

Lantas, benarkah serius pembelian itu. Saya berharap iya. Bukan hanya sekadar angin surga. Memang seperti itu yang harus dijalankan agar niat Provinsi Kepri punya klub DU lebih cepat. Jangan terlalu berharap dengan bergerak dari Linus, lalu promosi ke DU. Karena Linus itu jalannya panjang. Harus juara provinsi dulu lalu bertemu juara provinsi lain. Biasanya empat besar Linus nasional berhak promosi ke DU.

Nah, Linus 2016 ini saja diyakini tidak ada promosi ke DU.  Karena logikanya begini, kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang kini dikenal dengan TSC dan Kompetisi DU yang bertajuk ISC B, tidak ada promosi dan degradasi. Artinya, bagaimana mau naik klub Linus ke DU, bila kasta di atasnya tidak ada yang turun.

Bila akhirnya benar Provinsi Kepri memiliki klub DU, maka setidaknya bisa mengalahkan provinsi lain yang memerlukan waktu puluhan tahun baru memiliki klub DU. Provinsi Kepri yang baru berdiri tahun 2002 dan jadi provinsi ke-32 Indonesia, hanya perlu belasan tahun. Dan semoga  itu menambah gairah sepak bola Kepri sekaligus makin mempersatukan Kepri.###

(Penulis Ade Adran Syahlan bermukim di Batam. Dapat dihubungi melalui akun twitternya @adesyahlan. Tulisan ini telah terbit di koran Batam Pos edisi Minggu 24 Juli 2016)

Sumber: http://dutatamasports.com/blog/semoga-bukan-sekadar-angin-surga-kepri-punya-klub-divisi-utama




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline