Lihat ke Halaman Asli

Trofeo yang Batal Jadi Momentum ke Liga Nusantara 2016

Diperbarui: 24 April 2016   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Suasana di bench Erdeka Muda FC (foto: pribadi)"][/caption]

''Jangan bertanding jika Anda maunya selalu menang. Tidak siap menerima kekalahan.''

Saya dapat pesan BBM demikian dari Ghanit Erwanto (guru dan pelatih futsal SDIT Ulil Albab Batam). Dua jam sesudah sampai di rumah usai mendampingi anak-anak Erdeka Muda FC bertanding di Trofeo yang batal di Stadion Gelora Citramas, Batam, Jumat 22 April 2016. Trofeo batal bukan karena hujan. Anda bisalah mengira sendiri dari pesan BBM tersebut.

Erwanto sejak dari rumah memang bersama saya. Tak disangka kami lebih cepat duduk di bench Erdeka. Padahal Erdeka main partai kedua. Berhubung partai pertama ricuh. Lalu salah satu tim lawan ngambek dan pulang karena kecewa wasit. Saya berdebar karena pemain kami pas-pasan jumlahnya. Memang akhirnya lengkap dan berdatangan juga pemain senior, teman-teman
Pelatih Kepala Erdeka, Panji Tri Agung.

Walau kami kalah 0-5 dari PS Citramas di 2 x35 menit tapi saya tetap bangga. Gabungan pemain SSB Erdeka Muda yang rata-rata berusia 16-17 tahun dengan beberapa pemain senior masih bisa meladeni permainan PS Citramas. Saya malah sudah ngomong ke manajer PS Citramas, Nico Massie sebelum bertanding tak akan berbuat ricuh dan menarik pemain pulang seperti lawan pertama Citra sore itu. Saya bahkan yakin, jika benar Liga Nusantara digelar tahun 2016 ini, anak-anak saya bisa meladeni Citra lebih baik lagi.

Ya, ajakan ikut Trofeo dari asisten pelatih PS Citramas Yance Manusiwa sejak dua pekan lalu memang kami jadikan momentum untuk kumpul lagi. Anak-anak kami banyak yang sudah ikut program magang/PKL di sekolahnya atau UN. Susah untuk latihan SSB lagi. Latihan dua kali dengan formasi tak lengkap 11 pemain, bikin persiapan di luar kelayakan. Beda dengan PS Citramas yang latihan pagi sore setiap hari bak tim ISL atau Divisi Utama.

PS Citramas dan Erdeka Muda FC, inilah contoh bagaimana berbagai ''gaya'' persiapan klub-klub peserta Liga Nusantara (gabungan Divisi 1, 2, 3) di tengah pembekuan PSSI Pusat. PS Citramas jauh lebih siap. Kalau Erdeka siapnya ya siap. Siap dalam tanda petik. Tidak bisa mengontrak ''rombongan pemain'' dari Jawa. Malah kami kalah materi pemain dari klub yang pulang duluan dari Trofeo itu. Oya, juga kalah kaya tapi mereka belum jadi peserta Liga Nusantara. Heee.

Masih yakin Liga Nusantara bakal digelar di 2016 ini khususnya di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri)? Sinyalnya sudah saya dapatkan Minggu 17 April 2016 langsung dari Ketua Asprov PSSI Kepri, Marzuki saat sama-sama nonton sepak bola Popda Kepri yang digelar di Stadion Gelora Citramas. Dia memberi apresiasi tulisan saya ''Piala Gubernur Kepri untuk Liga Nusantara?''. Malah saya ngasih usul, tak usah lagi pakai sistem home and away seperti Liga Nusantara tahun 2014. Cukup home tournament dan mainnya di Citramas.

Itu usulan bersayap. Usulan dari pemimpin klub yang tak kaya. Tapi punya pemain muda yang diajarkan beretika. Tidak takut bertanding melawan tim manapun walau beda pengalaman dan usia. ###

(Penulis Ade Adran Syahlan. Dapat dihubungi melalui akun twitternya @adesyahlan. Tulisan ini telah terbit di koran Batam Pos edisi Minggu 24 April 2016)

 

sumber

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline