Lihat ke Halaman Asli

Ade Ratno

Percaya bahwa kemajuan lebih penting daripada kesempurnaan. Selalu belajar, selalu berkembang. Mengubah tantangan menjadi peluang, satu langkah pada satu waktu

Ratu Bilqis: Pesona Kecantikan, Kebijaksanaan, dan Kepemimpinan yang Abadi

Diperbarui: 14 Januari 2025   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/ Ratu Balqis yang tunduk dengan Raja Segala Makhluk (Nabi Sulaiman as) (YouTube Tafakkur Fiddin)

Ratu Bilqis, juga dikenal sebagai Ratu Sheba, adalah tokoh legendaris yang disebut dalam berbagai tradisi dan teks, termasuk Al-Qur'an, Alkitab, dan literatur Yahudi. Ia dikenal sebagai ratu yang memerintah sebuah kerajaan makmur, sering dikaitkan dengan wilayah Saba di Yaman atau Etiopia. Berikut adalah fakta dan gambaran tentang pesonanya menurut sumber-sumber tersebut:

1. Kecerdasan dan Kebijaksanaan

Ratu Bilqis dikenal sebagai pemimpin yang cerdas dan bijaksana. Dalam Al-Qur'an (Surah An-Naml: 22-44), ia digambarkan sebagai seorang ratu yang pandai mempertimbangkan keputusan. Saat menerima surat dari Nabi Sulaiman, ia mengumpulkan para penasihatnya untuk berdiskusi sebelum memutuskan langkah yang bijaksana. 

2. Kekayaan dan Kemegahan

Kerajaan Ratu Bilqis digambarkan sangat makmur dan kaya raya. Al-Qur'an dan berbagai teks menyebutkan istananya yang megah, bahkan lantainya terbuat dari kaca yang menyerupai air, sebagaimana disebut dalam kisah interaksinya dengan Nabi Sulaiman.

3. Pesona Fisik

Pesona Ratu Bilqis juga sering dikaitkan dengan kecantikannya yang luar biasa. Walaupun detail fisiknya tidak dijelaskan secara eksplisit dalam Al-Qur'an, tradisi lisan dan sastra Arab sering menggambarkannya sebagai sosok yang sangat anggun, menarik, dan memikat hati.

4. Kepemimpinan yang Menginspirasi

Sebagai seorang pemimpin perempuan yang kuat, Ratu Bilqis adalah simbol kekuatan dan kemandirian. Ia tidak hanya memimpin kerajaan yang besar tetapi juga memiliki kemampuan diplomasi yang luar biasa. Ketika Nabi Sulaiman mengundangnya ke istananya, ia datang dengan sikap hormat tetapi tetap menjaga kehormatannya sebagai pemimpin.

5. Keterbukaan terhadap Kebenaran

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline