Lihat ke Halaman Asli

Interview Pertama

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gadis berusia 23 tahun itu memasuki Gedung kokoh berlantai 19, tinggi menjulang, dindingnya menempel keramik berbentuk kotak persegi dan berwarna krem, dan ornamen kacanya berwarna biru gelap bermotif bunga disetiap sisi gedung tersebut. Dengan tergopoh - gopoh dan irama nafas terengah-engah Gadis itu pun memasuki lift dan menekan tombol menuju lantai 3.

Dia melirik sekilas ke jam tangan Alexandre Christie yang di kenakan di tangan kanan. “ah…Untung masih pagi, aku lebih cepat 45 menit dari waktu yang di janjikan” fikirnya. Dengan segera dia menuju kerest room untuk menata kembali penampilan rambut nya yang sudah kacau, berantakan, saat menaiki angkutan umum yang isinya berjubel tadi. Tak lupa juga menyemprotkan parfum “musk” kesayangannya.

Dengan langkah teratur , Gadis itu menuju ke bagian resepsionis dan menanyakan janji pertemuan dengan Ibu Meike.

“Aku shinta, aku ada janji bertemu dengan Ibu Meike Sastradijaya, pada hari ini pukul 9.00”

Resepsionis itu menjawab dengan ramah

“iya.. Ibu Meike ada di ruangan, silahkan isi daftar kehadiran dan mohon di tunggu terlebih dahulu”

Gadis itu melihat kesekeliling rungan tunggu dengan sudut mata, ada vas berserta bunga anggrek tersusun rapi berwarna putih di salah satu sudutnya, perpaduan yang cantik dengan kertas dinding yang bermotif batik.

“Kantor yang rapi bersih dan nyaman, aku ingin berada disini dan menjadi bagian dari kantor ini” hatinya membathin.

Dia mendapati ternyata bukan hanya dia yang ada di ruangan itu yang sedang menunggu.

Selang beberapa saat, sang resepsionis memanggil namanya, untuk memasuki ruangan ibu Meike. Hari ini Gadis itu menjalani proses interview pekerjaan pertamanya di sebuah perusahaan perbankan asing yang di idamkannya sewaktu dia kecil. Setelah dia lulus dari sebuah universitas negeri di Jakarta sebulan lalu dengan nilai terbaik, dia pun mencoba meraih cita – cita itu. Gadis itu bangkit, mempersiapkan diri, melangkah penuh percaya diri, dengan wajah ceria dan senyum tipis menempel indah di sudut bibir.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline