Lihat ke Halaman Asli

Coaching untuk Supervisi Akademik

Diperbarui: 27 November 2024   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

A. Peran Guru Penggerak Sebagai Seorang Coach di Sekolah

Salah satu tujuan dari Program Pendidikan Guru Penggerak adalah menyiapkan pendidik agar dapat menjadi seorang kepala sekolah. Dapat melakukan supervisi akademik merupakan salah satu  tugas kepala sekolah sebagai seorang supervisor. 

Tujuan dari supervisi akademik yaitu mengecek pelaksanaan pembelajaran yang berpihak pada murid. Selain itu tujuan dari supervisi akademik adalah mengembangkan kompetensi diri pendidik itu sendiri. 

Jadi supervisi akademik dapat dimanfaatkan kepala sekolah dengan memfasilitasi ruang refleksi bagi pendidik sehingga dapat melakukan perbaikan dan pengembangan diri di sekolah. 

Penting bagi kepala sekolah memiliki paradigma berpikir yang memberdayakan sehingga perbaikan dan pengembangan diri pendidik dapat berkelanjutan dan terarah.

Salah satu paradigma berpikir yang memberdayakan terdapat dalam pendekatan coaching

Coaching merupakan suatu bentuk hubungan antara klien (coachee) dengan coach yang membantu mengeksplorasi dan menstimulasi pemikiran kreatif coachee sehingga dapat maksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimiliki coachee

Coaching dilakukan untuk menuntun  coachee agar dapat menemukan ide atau cara  baru sehingga dapat mengatasi  tantangan atau permasalahan yang dihadapi sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. 

Dalam kegiatan coaching, coach membangun kemitraan yang setara dengan coachee, hadir penuh, dan mendengarkan aktif kemudian melontarkan pertanyaan-pertanyaan berbobot, sehingga pada akhirnya coachee sendirilah yang membuat keputusan sendiri terkait solusi permasalahannya.

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh penulis setelah melakukan supervisi akademik dalam kegiatan latihan dalam ruang kolaborasi dengan calon guru penggerak lainnya, penulis merasa puas ketika ternyata setelah melakukan proses coaching dengan alur TIRTA, coachee  dapat menemukan sendiri solusi dari permasalahannya. 

Hal-hal yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan coach dalam menyampaikan pertanyaan-pertanyaan berbobot sehingga kegiatan coaching dapat berkualitas dan hasilnya terarah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline