Lihat ke Halaman Asli

Tri Hita Karana Dalam Hindu Sebagai Implementasi Dari Aliran Filsafat Timur

Diperbarui: 14 Oktober 2023   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : https://koranbuleleng.com

Om Swastiastu. 

Semoga segala kebaikan datang dari segala penjuru. 

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Tri Hita Karana yang merupakan suatu falsafah hidup masyarakat Hindu di Bali. 

Filsafat timur merupakan aliran filsafat yang para pemikirnya berasal dari asia. Filsafat timur ialah filsafat yang menekankan hati dibandingkan dengan akal budi. Hati sangat penting karena mempersatukan akal budi, intuisi, intelegensi, dan perasaan. Aliran filsafat timur yang terkenal adalah Filsafat Konfusianisme, Filsafat Hinduisme, Filsafat Taoisme, dan Filsafat Buddhisme. 

Filsafat Hinduisme merupakan aliran filsafat yang berasal dari India. Seperti yang kita ketahui bahwa agama hindu sendiri merupakan agama yang berasal dari India. Agama tertua yang ada di Indonesia adalah agama Hindu. Dalam agama Hindu kita mengenal suatu paham yang bernama Tri Hita Karana. Tri Hita Karana berasal dari tiga buah kata, yaitu "tri" yang artinya tiga, "hita" yang artinya keseimbangan atau sejahtera, dan "karana" yang artinya penyebab, sehingga Tri Hita Karana dapat diartikan sebagai tiga penyebab keseimbangan atau kesejahteraan. Ketiga penyebab keseimbanhan tersebut adalah Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan. 

Parahyangan merupakan hubungan yang harmonis dan seimbang antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai mahkluk spritual beragama dan percaya terhadap Tuhan maka sepatutnya kita melaksanakan kewajiban kita menghaturkan sembah bakti kita kepada Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta. Sembah bakti kita sebagai wujud syukur, terimakasih, dan memohon perlindungannya agar kita senantiasa rahayu dalam menjalani kehidupan di dunia. Dalam kebhinekaan kehidupan beragama di Indonesia, bentuk wujud sembah bakti kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa juga pasti berbeda-beda untuk setiap pemeluk agama. Hal tersebut jangan dijadikan suatu pemecah belah, namun kita harus selalu tetap saling menghargai dalam bingkai toleransi yang indah antar umat beragama.

Pawongan merupakan hubungan harmonis antara manusia dengan manusia yang lainnya. Sebagai seorang manusia kita dipandang sebagai makhluk individu dengan spritualisme kita masing-masing, selain itu kita pun dipandang sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya. Kita akan tetap terus membutuhkan manusia lainnya dalam menjalani kehidupan kita di dunia ini. Hubungan manusia satu dengan manusia lainnya terwujud dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat hendaknya kita jalani dengan harmonis, saling toleransi, saling tenggang rasa, dan penuh persatuan kesatuan demi mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai sentosa. 

Palemahan merupakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam. Alam menyediakan segala macam sumber daya untuk menunjang kelangsungan hidup segala mahluk di dunia. Terlebih lagi kita sebagai manusia diberi kelebihan oleh Tuhan Sang Pencipta, yaitu akal pikiran. Dengan akal pikiran kita dapat membedakan hal baik dan buruk. Dengan akal pikiran kita dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas. Oleh sebab itulah manusia hendaknya dapat berprilaku bijaksana dalam memanfaatkan alam. Manusia hendaknya terus mengeksplor memanfaatkan alam untuk keberlangsungan hidup dengan juga terus menjaga dan menata alam agar lestari. 

Semoga seluruh makhluk berbahagia. 

Om santih santih santih om

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline