Filsafat sebagai Ibu dari Ilmu Pengetahuan

Sewaktu di bangku perkulihan S1 tentu kalian sudah tidak asing lagi dengan mata kuliah Filsafat. Sekarang ketika saya menempuh pendidikan magister pun mata kuliah Filsafat muncul kembali. Wah kenapa ya? Hmmmm.... ternyata hal ini dikarenakan Filsafat dianggap sebagai Ibu/ induk dari Ilmu Pengetahuan. Segala macam ilmu dasarnya dari pola pikir filsafat.

Filsafat berasal dari bahasa Yunani, "Philos" yang artinya cinta dan "Sophia" yang artinya kebenaran. Sehingga filsafat dapat diartikan cinta dengan kebenaran. Filsafat lahir pada abad  ke 6 sebelum masehi di Yunani/Greece. Negara Yunani memiliki sebutan International Greece, dan warganya disebut Greek.  Sebelumnya masyarakat Yunani lebih cenderung mempercayai mitos-mitos dan dongeng-dongeng mengenai dewa dewi. Pada awal abad ke 6 sebelum masehi kehadiran ilmu filsafat ditandai dengan runtuhnya mitos dan dongeng tersebut. Mereka mulai mempertanyakan asal-usul alam semesta. 

Manusia sebagai satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang diberikan akal pikiran, akan cenderung selalu mempertanyakan kebenaran. Manusia tidak pernah puas dengan sesuatu yang sudah ada sehingga manusia akan cenderung terus mencari kebenaran agar bisa menjawab segala bentuk pertanyaan yang dapat memuaskan rasa keingintahuannya. Manusia selalu mecoba menguji metode terbaru untuk mengukur/membuktikan apakah kebenaran yang sebelumnya sudah sesuai dan ilmiah. Cara berfikir seperti inilah membentuk pola pikir filsafat.

Filsafat disebut "Mother of science" yang dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai "Ibu dari Ilmu Pengetahuan". Hal ini dikarenakan filsafat dianggap dapat menjawab segala hal yang berhubungan dengan alam semesta, manusia, dan berbagai problematika kehidupannya. Filsafat pun hingga kini memiliki banyak cabang displin ilmu seperti, filsafat agama, filsafat sains, filsafat pendidikan, filsafat hukum, filsafat politik, filsafat kebudayaan, filsafat bahasa, filsafat kesenian, filsafat sejarah, dan lain sebagainya.