Lihat ke Halaman Asli

Program Kampus Mengajar_7

Diperbarui: 24 Februari 2024   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu komponen dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (juga dikenal sebagai Program MBKM) yang dikendalikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tujuan dari kebijakan Program MBKM adalah untuk menciptakan kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Mahasiswa memiliki kesempatan untuk belajar di luar kampus melalui kerja sama dengan guru di satuan pendidikan dasar dan menengah melalui Program Kampus Mengajar. Di Sekolah Penugasan yang memiliki hasil Asesmen Nasional (AN) level 1 dan 2 pada kemampuan literasi dan numerasi, siswa diharapkan berkontribusi pada perubahan pendidikan dengan membantu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.

Hingga saat ini, Program Kampus Mengajar telah memasuki angkatan ketujuh dan terus melakukan perbaikan untuk mencapai tujuan terbaiknya untuk mengubah pembelajaran di Sekolah Penugasan. Ini dapat dilihat dari capaian target peserta program dan perkembangan cakupan Sekolah Penugasan sejak awal Program Kampus Mengajar Perintis hingga angkatan keenam.

Peserta program, baik mahasiswa maupun dosen pembimbing lapangan (DPL), harus mengikuti berbagai proses seleksi untuk memaksimalkan dampak Program Kampus Mengajar. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa peserta program bersedia dan memiliki kemampuan untuk membawa perubahan di Sekolah Penugasan. Dengan berpartisipasi dalam program ini, mahasiswa Program Kampus Mengajar memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereka sendiri dan mendapatkan pengakuan hingga dua puluh satuan kredit per semester.

Dengan bekerja sama dengan Sekolah Penugasan, DPL dapat mengembangkan kegiatan perguruan tinggi berbasis masyarakat, dan Sekolah Penugasan dapat memperoleh mitra untuk meningkatkan dan mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Oleh karena itu, melalui pendidikan dan pembelajaran di satuan pendidikan dasar dan menengah, program ini tidak hanya membantu peserta secara pribadi tetapi juga membantu mengembangkan masyarakat.

Untuk menjalankan Program Kampus Mengajar, banyak lembaga dalam lingkup Kemendikbudristek terlibat, Ditjen Diktiristek, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUDDikdasmen), Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), dan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP). Program Kampus Mengajar juga mengikutsertakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) daerah, yaitu: Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah (LLDIKTI), Balai Besar/Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BB/BPMP), Balai Besar/Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BB/BPPMPV), dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, dosen, Mahasiswa, sekolah, serta guru pamong.

Adapun peserta Program Kampus Mengajar Angkatan ketujuh yang dinyatakan lolos seleksi kementerian dan berhak mengikutinya terdiri dari 845 Perguruan Tinggi Negeri mau pun Perguruan Tinggi Swasta, Dosen Pembimbing Lapangan berjumlah 3.619, Mahasiswa 32.671, satuan Pendidikan yang terdiri dari Sekolah Dasar (SD) 4.742, Sekolah Menengah Pertama  (SMP) 1.974, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 335.

Teruntuk di Wilayah ujung Timur Sulawesi (Kabupaten Banggai) yang berada dalam naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XVI terdapat beberapa universitas yang dinyatakan lolos seleksi kemeterian  untuk mengikuti Program Kampus Mengajar Angkatan ketujuh, utamanya adalah Universitas Muhammadiyah Luwuk dengan meloloskan 42 mahasiswa dan 11 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari berbagai fakultas dan program studi. Dengan demikian, Universitas Muhammadiyah Luwuk menjadi peserta terbanyak di LLDikti XVI, dengan skema penempatan DPL, Mahasiswa dan Penempatan dalam Satuan Pendidikan dengan simulasi (DPL; Ade Putra Ode Amane_Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik_Program Studi Ilmu Pemerintahan, Mahasiswa; Liska Widiawati_Pendidikan Agama Islam, Yanti_ Pendidikan Agama Islam, Nurul Fadila Sindajang_Budidaya Perairan. Penempatan; SD Inpres Mayayap) dan Nurma Manopo_Pendidikan Agama Islam, Rahmat La Pou_PJKR, Muh Riski Sahbani_Pendidikan Agama Islam. Penempatan; SD Inpres 2 Jayabakti).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline