Lihat ke Halaman Asli

ACAB

Siswa

Meningkatkan Kemampuan Berbahasa dengan Pendekatan Integratif

Diperbarui: 7 Januari 2023   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Integratif dalam KBBI adalah penyatuan atau penggabungan, pembaharuan hingga menjadi kesatuan yang utuh. Secara bahasa integratif berasal dari bahasa inggris yaitu integrate yang berarti penyatuan. Dalam pendekatan integratif dapat diartikan sebagai penyatuan berbagai aspek ke dalam satu keutuhan yang padu. Aspek tersebut yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Pendekatan Integratif ini dapat mendorong perkembangan kemampuan berbahasa. Perkembagan kemampuan berbahasa itu sendiri bertujuan agar siswa mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan, baik dalam lingkungannya sebagai makhluk sosial maupun lingkungan belajar. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan adalah perubahan dimana anak belajar menguasai hal baru pada tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek.

Berbahasa adalah suatu kemampuan yang diperlukan dalam berkomunikasi maupun berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan berbahasa perlu dilatih sehingga kemampuan atau kompetensinya meningkat dan sesuai dengan perkembangan psikologisnya. Dilatihnya kemampuan berbahasa bisa dilakukan secara formal, informal, maupun non formal. Kehidupan sosial dan kemampuan sosialisasi menjadi sarana belajar dan berlatih meningkatkan kemampuan berbahasa yang biasa ditunjukkan dengan kemampuan menanggapi suatu pembicaraan. Namun, tak jarang di kehidupan sekarang, banyak yang masih memiliki tingkat berbahasa rendah. Terlebih lagi seiring berjalannya waktu, bahasa gaul atau bahasa serapan semakin berkembang hala tersebut dapat berpengaruh pada gaya berbahasa dalam komunikasi sosial.

Upaya belajar dan melatih kemampuan berbahasa secara formal atau resmi biasa dilakukan di sekolah yakni dengan dipelajarinya secara khusus pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini tidak luput dari peran seorang pendidik atau guru khususnya guru bahasa Indonesia. Sedangkan, upaya non formal dapat dilakukan ketika anak berinteraksi dengan lingkungan atau menjalani kehidupan sehari-harinya.

Selain dari dua upaya tersebut, pendekatan integratif juga dapat menjadi salah satu upaya meningkatkan kemampuan berbahasa. Tentunya melalui empat aspek yang sudah disebutkan. Yakni, yang pertama melalui aspek mendengarkan atau menyimak, anak secara tidak langsung akan menyerap informasi atau bagaimana berbahasa yang baik dan benar. Seperti mendengarkan radio, podcast, atau lainnya. Hal ini sangat berpengaruh karena anak juga akan lebih mudah menguasai sesuatu hal melalui apa yang mereka dengar.

Kedua, melalui aspek berbicara. Semakin sering berbicara, semakin sering siswa tersebut memperbaiki gaya bicaranya termasuk kemampuan berbahasa. Dengan berbicara, secara tidak langsung, mereka juga akan menyesuaikan atau memperhatikan cara berbicara lawan bicaranya. Ketiga, melalui aspek membaca secara umum membaca dapat meningkatkan kinerja otak, menambah pengetahuan, mengasah daya ingat, mengetahui informasi baru dan bisa dijadikan bahan pertimbangan atau masukan bagi diri sendiri. Keempat, melalui aspek menulis. Menulis adalah kegiatan dualisme karena dalam menulis kita harus perlu membaca dan perlu mendengarkan. Sehingga ketika menulis secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan berbahasa melalui kosakata atau kalimat-kalimat yang telah diperoleh dari kegiatan menulis.

Jadi, integratif adalah sebuah metode menyatupadukan empat aspek yang dapat menunjang kemampuan berbahasa. Perkembagan kemampuan berbahasa itu sendiri bertujuan agar siswa mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan, baik dalam lingkungannya sebagai makhluk sosial maupun lingkungan belajar. kemampuan berbahasa siswa dapat ditingakatkan melalui pendendekatan integratif dengan pendekatan empat aspek yaitu mendengarkan atau menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan berbahasa perlu dilatih sehingga kemampuan atau kompetensinya meningkat dan sesuai dengan perkembangan psikologisnya. Upaya belajar dan melatih kemampuan berbahasa bisa di dapat secara formal yaitu pendidikan disekolah dan non formal yaitu ketika berinteraksi dengan lingkungan atau menjalani kehidupan sehari-harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline