Seringkali ide kreatif muncul saat anak bereksplorasi, kegiatan eksplorasi sendiri merupakan kegiatan untuk mengamati. Bagi anak kegiatan eksplorasi memberi kesempatan bagi mereka untuk melihat, memahami, dan pada akhirnya anak dapat membuat sesuatu yang menarik bagi mereka. Kegiatan eksplorasi dilakukan dengan cara mengamati dunia sekitar anak sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung.
Dalam KBBI eksplorasi dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan untuk memperoleh pengalaman dan situasi baru sedangkan kegiatan dari eksplorasi sendiri merupakan penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengalaman yang lebih banyak terutama dari sumber alam yang terdapat di lingkungan tersebut.
Pada taman kanak-kanak kegiatan eksplorasi biasanya mengunjungi suatu objek guna mempelajari suatu hal tertentu sambil mencari kesenangan, hiburan, dan permainan dengan tujuan mengelaborasi dan menggunakan kemampuan analisis sederhana dalam mengenal suatu objek. Dalam kegiatan eksplorasi anak dilatih untuk mengamati benda dengan seksama, memperhatikan setiap bagiannya yang unik, serta mengenal cara kerja atau cara hidup objek tersebut.
Jenis kegiatan eksplorasi yang dapat dikembangkan sehubungan dengan kreativitas anak dapat dilakukan dengan memanfaatkan alam sekitar anak atau tempat tinggal anak serta segala kegiatan yang bisa dimanfaatkan lingkungan sekitar sebagai medianya.
Perkembangan kreativitas pada anak sudah tumbuh sejak bayi, makadari itu orang tua harus memberikan stimulus yang sesuai agar dapat memahami kebutuhan, kecakapan, dan kecerdasan anak dengan tujuan agar si anak dapat berkembang dengan baik. Kemudian seiring berjalannya waktu orang tua juga harus mampu mengarahkan anaknya sesuai dengan bakat minat yang dimiliki anak untuk keberlangsungan anak di masa depan.
Masa awal anak bereksplorasi adalah usia tiga bulan, biasanya bayi sudah mulai melakukan eksplorasi dengan tubuhnya yang merupakan aspek perkembangan yang wajib terjadi pada anak. Ketika anak memegang jari kaki atau tangan itu bukan sekedar iseng melainkan ia sedang melakukan pengamatan terhadap sekitarnya, itu artinya perkembangan sosial dan personal sosial anak normal.
Bahkan kegiatan anak yang sedang melakukan eksplorasi tubuh dapat meningkakan keterampilan motorik halus bayi dengan merangsang fungsi otaknya. Seperti itulah anak pada masa bayi sudah memiliki kemampuan eksploratif meski dalam ranah yang sederhana. Ketika eksplorasi sederhana tersebut distimulus dengan baik maka anak akan berkembang dengan baik pula.
Berkaitan dengan perkembangan kretivitas melalui eksplorasi dapat dilihat melalui tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga aspek tersebut tidak dapat dipisahkan dan selalu beriringan, dalam perkembangan kreativitas melalui eksplorasi mula-mula anak melibatkan aspek kognitifnya yaitu mengenal dan mengingat apa yang sudah ia dapatkan, kemudian timbul rasa ketertarikan pada hal tersebut yang kemudian akan ditiru oleh anak dengan prosedur yang benar
Berikut merupakan beberapa kegoatan yang apat membantun untuk menstimulus anak:
1. Bantu anak mengenal warna
Ketika anak sudah memasuki usia satu tahun kenalkan ia dengan berbagai jenis warna. Perkenalkan satu persatu jenis warna agar anak tidak bingung, misalkan kenalkan dahulu warna hijau dan merah pada anak kenal dan hafal warna tersebut ujilah pengenalan warna tersebut. Ketika anak sudah benar-benar mengenali warna hijau dan merah kita dapat melanjutkan pengenalan warna berikutnya