Lihat ke Halaman Asli

Aden ReunidaZahbi

Mencintai sang pemilik cinta

Masa Golden Age

Diperbarui: 25 September 2020   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: intisari.grid.id

Di dunia pendidikan anak sudah tak asing lagi dengan istilah masa golden age yang dimana terjadi pada anak usia 0-6 tahun. Banyak konsep dan pendapat yang diutarakan oleh beberapa tokoh dunia pendidikan yang memiliki kesimpulan bahwa masa pertumbuhan anak terjadi sangat pesat pada masa awal kehidupan mereka dan itu hanya terjadi sekali dalam umur mereka sehingga kunci kecerdasan pada otak anak terjadi pada masa ini, untuk itu segala poensi yang dimiliki anak harus dikembangkan secara optimal. 

Menurut Gleitman dalam Muhibbin Syah menyatakan anak yang baru lahir memiliki dua dasar perkembangan yaitu kapasitas motorik dan kapasitas sensori, dua dasar perkembangan ini sangat bermanfaat bari perkembangan anak kelak. 

Nah, untuk mendorong perkembangan motoric anak terdapat 4 faktor dengan campur tangan dari orang tua serta guru umtuk mengrahkannya yaitu: 1). Pertumbuhan dan perkembangan sistem pada syaraf, 2) pertumbuhan otot anak, 3) pertumbuhan dan perkembangan fungsi kelenjar endokrin, 4) perubahan struktur pada tubuh anak. 

Agar anak memperoleh kemampuan keterampilan pada jasmaninya tidak cukup jika hanya dengan latihan dan praktik tetapi juga memerlukan kegiatan pengamatan, untuk itu lingkungan menjadi faktor yang dapat memberi stimulus pada anak untuk mengasah potensi dan membawa perubahan pada sikap dan kebiasaannya. Maka dari itu masa golden age merupakan masa kritis yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Selanjutnya bakat pada anak usia dini, anak yang berbakat akan menampilkan kemampannya dengan prestasi yang tinggi di salah satu bidang seperti kemampuan akademis, kemampuan untuk berpikir produktif dan kreatif, kemampuan dalam kepemimpinan, kemampuan dalam bidang seni, kemampuan dalam intelektual, kemampuan psikomotor. 

Bisa saja anak memiliki bakat di salah satu bidang tersebut, namun ada pula yang tidak hanya berbakat pada satu bidang. Anak yang berbakat memerlukan pelayanan yang lebih spesifik agar dapat merealisasikan bakat mereka untuk pengembangan diri sendiri maupun pada lingkungannya. 

Anak yang memiliki bakat istimewa seringkali mengalami tahapan perkembangan yang tidak serentak, misal anak yang berusia 3 tahun jika sedang bermain maka ia akan bermain seperti anak seusianya tetapi ketika membaca sudah seperti anak yang berusia 8 tahun dan ketika berbicara ia seperti anak yang berusia 5 tahun. 

Perlu dipahami bahwa anak berakat tidak hanya belajar dengan cepat tetapi seringkali mereka juga menggunakan cara yang berbeda dari teman sebayanya. 

Umumnya anak berbakat pada taman kanak-kanak menunjukkan perilaku yang kurang menyenangkan seperti mudah bosan dengan cara guru mengajar, terlalu cepat mengerjakan tugas namun kurang teliti, tulisan yng tidak teratur, tidak menunjukkan prestasi yang menonjol dan sebagainya. 

Bahkan seringkali yang menjadi minat anak adalah sesuatu yang tidak diajarkan di dalam kelas, maka dari itu hal yang perlu diperhatikan orang tua terhadap anaknya yang berbakat adalah 

Orang tua harus mengerti bahwa anak memerlukan pelayanan yang tidak sama dengan temannya, meski anak memiliki bakat tetapi sebagai anak mereka juga memiliki kebutuhan seorang anak seperti merasakan marah, sedih, jengkel, senang,dan lainnya anak juga membutuhkan bimbingan, kasih sayang yang sama seperti umumnya anak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline