Lihat ke Halaman Asli

Friend-list di Ponsel, Cermin Diri Kita?

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Baru kali ini saya melihat daftar nama di folder address book dan BBM di sebuah ponsel dengan takjub. Semua nama-nama orang terkenal Jakarta, mulai dari pejabat pemerintah, pengusaha, artis sampai presenter-presenter TV. Si empunya ponsel pastilah orang yang ’gaul’ banget. Ah, saya jadi berpikir, ternyata daftar nama di ponsel mencerminkan seperti apa hubungan sosial kita di masyarakat. Betul nggak? Mmmm...daftar nama di ponsel saya saja hanya sebatas teman kantor, keluarga atau kenalan biasa. Pemikiran ini berawal saat pasangan hidup saya membeli ponsel second dari salah seorang presenter TV yang wajahnya sering muncul di layar kaca. Namanya cukup dikenal, seterkenal wajahnya yang cantik. Ponsel bermerk ’buah’ yang terkenal itu pun berpindah tangan setelah negosiasi harga yang tidak alot. Maklum, si empunya sudah bosan dengan modelnya yang (menurut dia) kuno. Bagi saya, modelnya masih cukup tren kok. Tapi ya sudahlah, ponsel ”buah” itu pun dibeli, Ponselnya tidak bermasalah, ,masalahnya si Presenter cantik ini malas menghapus semua data pribadi di ponselnya, dari mulai nama di address book, list BBM, reminder calendar plus foto-foto. Menghapus ratusan data pribadi dari ponselnya butuh kesabaran tingkat tinggi selain otot jempol yang jadi menegang karenanya. Walaupun akhirnya setelah saya hapus, baru menemukan cara menghapus semua data itu dengan satu kali tekan. Sebelum dihapus, saya tidak berhenti berdecak kagum saat saat melihat nama-nama orang terkenal itu. Hebatnya. Mendadak minder dengan daftar nama di ponsel sendiri. Andi Noya.....[delete] Ali Muchtar Ngabalin [delete] . Desi Anwar  [delete] Najwa Shihab [Delete] Menteri C [delete] . Duta Besar T [delete] . . .Pengusaha Y [delete] Ah rasanya kok seperti membuang harta karun ya? Kalau saja saya ’nakal’, saya akan menjual data mahal ini ke para ’pengrajin’ kartu kredit, asuransi atau bank. Mahal sekali pasti harganya, bukan? Untung saja, saya orang baik....:))




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline